
TIM Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Antareja UNS meraih posisi runner-up dalam Kompetisi Debat Hukum Nasional Mahasiswa (Indonesia Law Debating Competition /ILDC) 2025) yang digelar Indonesian Law Debating Society (ILDS) FH Universitas Indonesia.
ILDC FH UI 2025 mengangkat tema ‘Lentera Dialektika Yuris Muda sebagai Pilar Penegakan Hukum Berintegritas untuk Indonesia Harmonis’.
Tema tersebut menjadi wadah mahasiswa hukum Indonesia bertukar gagasan demi masa depan hukum nasional. Kompetisi diikuti delegasi mahasiswa hukum dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tim Antareja UNS yang diwakili Anisya Syaharani, Ovatiano Perdata , dan Nabila Aisyah, serta tim oficial Rosa Advania maju ke kompetisi debat, setelah melalui seleksi internal di FH UNS.
Persiapan 3 bulan
Selama 3 bulan masa persiapan, tim UNS menjalani berbagai tahapan pemberkasan dan latihan debat. Mulai dari riset materi, menyusun argumentasi, hingga berlatih melawan tim debat lainnya.
Menurut Anisya pada babak penyisihan, tim UNS menghadapi sejumlah mosi dengan fokus hukum pidana dan hukum internasional, terkait tindak pidana lingkungan, perdagangan manusia, dan isu air dalam hukum internasional.
Setelah melewati tiga pertandingan di babak penyisihan melawan mahasiwa FH dari sejumlah universitas, tim UNS dinyatakan lolos ke semifinal.
“Pengumuman tim yang lolos ke semifinal di Depok dilakukan pada hari yang sama. Dan alhamdulillah tim Antareja UNS bisa berangkat ke Depok,” ujarnya
Laga debat babak semifinal, mosi bergeser ke isu hukum teknologi dan hukum tata negara. Salah satunya mengenai urgensi Central Bank Digital Currency (CBDC)vdi Indonesia.
Maju ke final
Akhirnya Tim Antareja UNS berhasil tampil maksimal dan melangkah ke babak perebutan juara. “Mosi final menjadi tantangan tersendiri bagi tim kami,” sergah dia .
Mosi tentang penerapan ambang batas maksimum presidential threshold belum banyak dibahas dalam literatur. Mereka harus bekerja ekstra keras merumuskan argumentasi dan strategi debat dalam waktu terbatas.
“(Menantang) Karena mengenai solusi dalam mosi yakni penerapan ambang batas maksimum presidential threshold merupakan hal yang sangat baru. Dan akhirnya kami berhasil sabet juara dua,” kata Anisya
Ia mengaku sangat bangga dan bahagia bisa meraih posisi ini di kompetisi nasional bergengsi. Prestasi di ajang ILDC FH UI membuktikan bahwa mahasiswa UNS mampu bersaing di level nasional. Capaian ini diharapkan menjadi motivasi bagi mahasiswa UNS lainnya untuk terus berprestasi. (WID/N-01)