Meningkatkan Peran Meta-Analisis dalam Evaluasi dan Mengembangkan Matematika

GURU Besar Universitas Pendidikan Indonesia dalam Bidang Ilmu Meta-Analisis dan Meta-Sintesis pada Fakultas Pendididkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prof. Dr. Dadang Juandi, M.Si menyampaikan pidato pengukuhan guru besar tentang Meningkatkan Peran Meta-Analisis dalam Mengevaluasi dan Mengembangkan Pembelajaran Matematika. Pengukuhan guru besar secara resmi dilakukan oleh Rektor UPI dikampus UPI pada Rabu (5/6/2024).

Salah satu tugas keprofesionalan dosen (akademisi) sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen Pasal 60, yaitu dosen berkewajiban melaksanakan penelitian. Melalui penelitian, para akademisi memberikan pencerahan baru dengan mempublikasikan hasil penelitian ilmiahnya. Penelitian ilmiah yang hasilnya spektakuler, tidaklah lengkap sampai hasilnya dipublikasikan. Oleh karena itu, para ilmuwan tidak hanya harus melakukan sains tetapi juga menulis sains.

Publikasi hasil penelitian sudah terakumulasi sebagai bagian dari Big Data pendidikan. Data-data pendidikan terklasifikasi dalam bentuk primer dan sekunder serta ada yang bersifat statis dan dinamis. Data yang terus bertambah setiap waktu tersebut, belum dioptimalkan eksistensinya, sehingga menjadi tantangan bagi para akademisi dan pengguna untuk melakukan eksplorasi, elaborasi, dan analisis lebih lanjut.

Kumpulan artikel dalam jurnal bereputasi merupakan simpul-simpul pengetahuan yang telah ditelaah oleh para pakar tingkat tinggi, untuk pengkajian lebih mendalam diperlukan metode tertentu. Metode riset sintesis dan meta analisis adalah serangkaian prosedur untuk merangkum hasil dari berbagai penelitian primer khususnya yang sudah terpublikasi.

Karena adanya ketidakpuasan terhadap hasil studi primer yang dilakukan peneliti, dan untuk mengkonfirmasi dengan hasil penelitian lain dalam pendidikan matematika, selanjutnya dilakukan eksplorasi, elaborasi, dan evaluasi hasil-hasil penelitian dalam pendidikan matematika dalam kurun waktu 10-20 tahun terakhir dengan menggunakan metode riset sintesis dan meta-analisis. Upaya tersebut dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih teruji daripada yang dihasilkan melalui analisis studi primer para peneliti, meskipun hasil-hasil studi primer tersebut sudah diuji kebenarannya oleh para ahli.

Penelitian difokuskan pada kajian-kajian tentang Pembelajaran Konstruktivisme khususnya Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL), Realistic Mathematics Education (RME), pembelajaran dengan bantuan teknologi, penggunaan perangkat lunak matematika, dan kajian tentang meta korelasi atau meta regresi dalam pendidikan matematika. Sebagian hasil penelitian meta analisis tersebut kemudian digunakan untuk memodifikasi dan mengkonstruksi model pembelajaran alternatif yang diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih baik dalam penerapannya.

Meta-Analisis dalam Pendidikan
Meta analisis dikembangkan sebagai alat untuk mengevaluasi dan membandingkan hasil di antara berbagai penelitian. Secara metodologis, meta-analisis merupakan bagian dari riset sintesis yang terdiri dari systematic (literature) review, meta-Analysis, dan meta-synthesis. Meta analisis dapat dikatakan sebagai riset sintesis dengan pendekatan statistik yang ketat, sintesis dari penelitian kuantitatif yang sudah ada dengan menggunakan ukuran efek (effect size), sebagai cara untuk membakukan hasil dan memfasilitasi perbandingan antar efek. Dalam meta analisis, peneliti membahas penelitian yang mencoba membangun hubungan sebab-akibat antara beberapa intervensi dan hasil berdasarkan tinjauan literatur yang tersedia.

BACA JUGA  Berbagi Pengetahuan, Tim Guru Besar UGM Berkunjung ke Papua dan Papua Selatan

Konsep Effect-Size (ukuran efek)
Peneliti meta analisis memerlukan ukuran efek (effect-size) untuk menemukan kesimpulan substantifnya. Ukuran efek disajikan secara kualitatif dalam kategori paling rendah (no effect) hingga paling tinggi (high effect). Perhitungan effect-size dianggap sebagai inti dari studi karena menentukan temuan yang diperiksa dan menggambarkan tingkat efektivitas studi yang bersangkutan.

Meta-Analisis Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme
Paham konstruktivisme menjadi landasan falsafah yang dianut para pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam tiga dekade terakhir. Salah satu upaya yang dilakukan penulis adalah melakukan meta-analisis untuk menguji efektivitas penerapan model pembelajaran berbasis konstruktivisme terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sekolah menengah di Indonesia. Terdapat bukti bahwa model pembelajaran berbasis konstruktivisme efektif dalam pencapaian berpikir kreatif matematis siswa, dan lebih efektif jika diterapkan pada kondisi jumlah sampel 1-30 siswa. Fakta-fakta inilah yang menjadi pertimbangan para praktisi pendidikan matematika agar menerapkan model pembelajaran berbasis konstruktivisme pada pembelajaran matematika di masa depan.

Efektivitas Penerapan Problem-Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Berpikir Mathematis Tingkat Tinggi
Pembelajaran Berbasis Masalah atau PBL merupakan salah satu model pembelajaran berbasis konstruktivisme yang popular untuk meningkatkan keterampilan abad 21 seperti kemampuan memecahkan masalah, literasi matematis, komunikasi, berpikir kritis, dan berpikir kreatif merupakan tujuan dari kebijakan pendidikan terkini. Hasil meta analisis menggambarkan kelebihan PBL dalam mengembangkan keterampilan berpikir matematis memberikan kualitas efek sedang dan tinggi. PBL dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan keterampilan abad 21. Penerapannya paling efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa SMP kelas VII dengan jumlah siswa paling banyak 30, dan materi sesuai dengan kurikulum sekolah.

Meta-Analisis Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistic (Realistic Mathematics Education-RME)
Pembelajaran yang menjadikan situasi nyata sebagai titik tolak pembelajaran merupakan ciri dari pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) atau Pendidikan Matematika Realistis Indonesia (PMR). RME telah menginspirasi kurikulum nasional dan internasional dan mewarnai pembelajaran matematika, membantu guru untuk meningkatkan kemampuan keterampilan matematika siswa, membekali siswa untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan memecahkan permasalahan dunia nyata, dan dapat mempengaruhi kemampuan matematis siswa. Berdasarkan temuan penelitian, menunjukkan bahwa penerapan RME mempunyai pengaruh menguntungkan yang signifikan terhadap kemampuan matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Melalui penelitian selama dua dekade terakhir dengan melibatkan lebih dari 6000 siswa dari 8 negara, RME cocok diterapkan di Indonesia, Turki, dan Thailand, daripada di Amerika Serikat dan Yunani.

BACA JUGA  Pentingnya Sekolah Bisnis Menavigasi Akreditasi Internasional

Meta-Analisis Pembelajaran Matematika Berbantuan Teknologi
Mata analisis dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan perangkat lunak matematika terhadap kemampuan matematis siswa di Indonesia. Dari penelitian ini terungkap bahwa Perangkat lunak matematika seperti Geogebra efektif digunakan dalam kelas kelas matematika. Hasil penelitian menunjukan Geogebra adalah software yang memberikan pengaruh paling tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan geometri siswa yang belajarnya menggunakan Geogebra mengungguli kemampuan geometri di kelas tradisional. Penemuan-penemuan ini membantu pendidik mempertimbangkan karakteristik pembelajaran yang memoderasi ukuran efek menggunakan perangkat lunak Geogebra di masa depan.

Meta-Analisis Pembelajaran Berbantuan Computer Algebra System (CAS)
Pembelajaran matematika yang didukung dengan penggunaan Computer Algebra System (CAS) telah menunjukkan hasil yang luar biasa dalam dekade terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan penggunaan CAS mempunyai dampak positif yang besar terhadap kemampuan matematis siswa Hasil tersebut mengimplikasikan bahwa penggunaan CAS di sekolah-sekolah vokasi harus dioptimalkan, karena penggunaannya belum efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah komputer yang digunakan siswa ikut mempengaruhi capaian hasil belajar matematika.

Hawthorne Effect
Hawthorne effect dimaknai sebagai kebaruan terjadi ketika siswa didorong untuk melakukan upaya yang lebih besar melalui kebaruan perlakuan. Dalam hal penerapan software matematika, ditemukan bahwa penggunaan software matematika lebih efektif pada kondisi durasi pertemuan/pembelajaran tertentu, misalkan empat pertemuan, rasio komputer dan siswa paling efektif 1:3. Terdapat bukti bahwa jika penelitian dilanjutkan dalam jangka waktu lama atau rasio diperbesar, maka penggunaan software akan kehilangan efektivitasnya seiring berjalannya waktu dan hasilnya akan kurang terlihat.

Meta-Regresi
Beberapa temuan menarik untuk dicermati terkait penelitian meta analisis tentang hubungan antara dua variabel yang lebih populer dengan istilah meta-regresi. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara self-efficacy, pemahaman dan penalaran matematis dengan mempertimbangkan variabel moderator tingkat pendidikan dan lokasi geografis penelitian primer, dan menggunakan estimasi model efek-acak, ditemukan ukuran efek secara keseluruhan dari hubungan antara self- efficacy dan kemampuan penalaran dan pemahaman masalah matematis. Temuan mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara self-efficacy dengan kemampuan penalaran dan pemahaman masalah matematis. Selain itu penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di Indonesia dengan kategori sedang. Dari hasil ini disarankan untuk memberikan perhatian yang serius terhadap kecerdasan emosional siswa agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematisnya.

BACA JUGA  Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi Bisa Dideteksi Dini

Kontribusi Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Merujuk Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru terdiri dari kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan sertifikatnya jika lulus mengikuti pendidikan profesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelajaran matematika bahwa kemampuan matematis guru (kompetensi profesional) terhadap keberhasilan siswa belajar matematika lebih banyak memberikan dampak daripada kompetensi pedagogiknya. Kompetensi guru SMP lebih banyak kontribusinya daripada guru SD dan SMA terhadap keberhasilan belajar siswa. Temuan-temuan ini menegaskan bahwa pembekalan kompetensi guru dalam bidang matematika adalah faktor penting untuk menyiapkan guru menjadi profesional.

Kemandirian Belajar (Self-Regulated Learning) Siswa melalui Pembelajaran Bauran (Blended Learning)
Sejak pandemi covid-19 melanda dunia, sistem pembelajaran mengalami banyak perubahan. Penggunaan teknologi menjadi semakin tidak terpisahkan, sehingga semakin marak pembelajaran jenis campuran (hybrid) atau bauran (blended). Di sisi lain, dalam proses belajar selama pandemi, keterampilan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa menjadi sangat esensial. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa penerapan blended learning di jenjang SD pada submodel flex, self blend, dan eriched virtual untuk peningkatan berpikir kritis hasilnya masih sangat rendah. Perlu pengembangan dan modifikasi model blended learning untuk di SD. Hasil lainnya menunjukkan bahwa kemandirian belajar matematika siswa meningkat seiring dengan jenjang pendidikannya.
Hasil-hasil meta-analisis yang efektif selanjutnya digunakan untuk diterapkan dalam pembelajaran sebagai best practices dan yang kurang efektif digunakan untuk bahan pengembangkan alternatifnya. (RO/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal dampak La Nina lemah. Dengan jumlah berkisar antara 1.000…

Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

TARI Srimpi Lobong mengisahkan Dewi Srikandhi Dyah Cempalareja berperang melawan Patih Simbarmanyura Dyah Dewi Suradewati. Dewi Srikandhi digambarkan sebagai putri yang kuat perangainya dan tegas dalam setiap perkataannya sedangkan lawannya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

  • November 23, 2024
Bawaslu Riau Gelar Training of Trainer untuk Saksi Paslon Pilkada

Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

  • November 23, 2024
Kapolri: Polda Sumbar Usut Tuntas Kasus Polisi Tembak Polisi

BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

  • November 23, 2024
BMKG: La Nina Lemah Punya Sisi Positif untuk Ketahanan Pangan

Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

  • November 23, 2024
Srimpi Lobong Karya Sri Sultan HB VIII untuk Sambut Raja Baru

Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Tindakan Perdagangan Orang

  • November 23, 2024
Polda Jateng Ungkap 28 Kasus Tindakan Perdagangan Orang

PLN UP3 Pematangsiantar Siapkan Pasokan Listrik untuk Pilkada

  • November 23, 2024
PLN UP3 Pematangsiantar Siapkan Pasokan Listrik untuk Pilkada