
KEMENTERIAN Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, bersama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) dan Pemerintah Kota Bogor meluncurkan program Sentra Cipta Mandiri (SCM).
SCM merupakan program yang berfokus pada pemberdayaan sosial, penguatan komunitas, serta pengembangan layanan psikososial berbasis lokal.
Melalui pendekatan partisipatif, SCM berupaya membangun masyarakat yang inklusif, tangguh, dan memiliki kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mental.
Direktur Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ menjelaskan bahwa program Sentra Cipta Mandiri merupakan usulan dari Dr. Andrea Bruni selaku Mental Health Regional Advisor WHO South-East Asia.
Sesuai kebutuhan Indonesia, perlu adanya Community Mental Health Center (CMHC) bagi kelengkapan penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) termasuk orang-orang dalam kelompok rentan.
Konsep CMHC adalah sebuah wahana di komunitas yang menjadi sebuah titik pusat koordinasi (hub) dan memberikan rangkaian layanan bagi mereka yang hidup dengan gangguan jiwa dan berlokasi dekat dengan tempat tinggal mereka.
Konsep CMHC ini disampaikan oleh Nova Riyanti Yusuf kepada Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Islandar pada 24 November 2024.
Namun konsep CMHC kali ini ditujukan dalam Ragam Penanganan Adiksi Judi Online di Indonesia.
Sentra Cipta Mandiri berbasis komunitas
Sebelumnya Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSMM dan IKA Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti telah melakukan kerjasama penelitian tentang “Perilaku Judi Online di Indonesia: Sebuah Penelitian Campuran”.
Penelitian ini masih berlangsung namun telah memvalidasi sebuah instrumen skrining hasil ciptaan Mark Griffiths yang mengizinkan penerjemahan dan proses validasi instrumen skrining Online Problem Gambling Behavior Indeks (OPGBI) atau Gangguan Perilaku Judi Online
“Menko Muhaimin Iskandar menanggapi serius setelah pertemuan tersebut dan diputuskan pelaksanaan pilot project CMHC yang akan membantu warga Indonesia yang mengalami adiksi judol,” kata Nova Riyanti Yusuf dalam acara Soft-Launching Sentra Cipta Mandiri di Kelurahan Sukasari, Kota Bogor, Senin (5/5).
Soft launching SCM dihadiri oleh Menko PMK Muhaimin Iskandar dan Wali Kota Bogor, Dedie Rachim.
“Kelurahan Sukasari dipilih menjadi pilot project sekaligus lokasi peluncuran program Sentra Cipta Mandiri,” terang Noriyu.
Kegiatan ini kelanjutan dari rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pertengahan April 2025.
Sebanyak 30 kader dari berbagai RW di Kelurahan Sukasari telah melakukan pelatihan pada 15-16 April lalu untuk pencegahan dini terhadap adiksi non-zat di masyarakat.
Nova Riyanti dan Tim Pusat PKJN RSMM sudah melengkapi dengan instrumen skrining adiksi judol saat memberikan pelatihan.
Dalam pelatihan tersebut, para kader dibekali dengan pemahaman mendalam mengenai adiksi non-zat, seperti adiksi judi online, media sosial, dan game online.
Mereka juga diberi pelatihan metode deteksi dini dan intervensi berbasis komunitas.
Tim dari RSMM juga memberikan pendampingan langsung, dan melakukan skrining terhadap masyarakat dengan instrumen terstandar.
Tujuannya untuk mengidentifikasi potensi risiko adiksi sejak dini. Hasil yang didapatkan menjadi dasar intervensi lanjutan.
Nova Riyanti berharap SCM menjadi pusat rehabilitasi psikososial, serta penggerak masyarakat dalam menjaga kesehatan mental dan sosial masyarakat dari ancaman adiksi non zat di Kota Bogor.
“Kegiatan SCM ini dapat pula dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia untuk kelompok gangguan jiwa yang lebih luas lagi tidak terbatas pada adiksi judi online,” pungkasnya. (*/S-01)