Dua Mahasiswa UNS Rebut Posisi II Ajang FILM 2025

DUA mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menangi juara II Festival Ilmiah Mahasiswa (FILM) 2025 setelah memperkenalkan sistem deteksi longsor ramah lingkungan.

Mereka yang unjuk prestasi ilmiah itu adalah Aditya Wisnu Yudha Marsudi dari Program Studi (Prodi) S1 Fisika dan Desnia Anindy Irni Hareva dari Prodi S1 Statistika. Keduanya menjadi bagian Tim Go To Japan.

Peringkat II yang diraih dalam ajang FILM 2025, adalah subkategori Infografis, dengan inovasi sistem deteksi tanah longsor ramah lingkungan dan berkelanjutan yang diberi nama SOLID (Solar Panel-Powered IoT-Based Landslide Detection).

Rawan longsor

Aditya Wisnu mengatakan, permasalahan serius terkait bencana tanah longsor yang mengancam sekitar 40,9 juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah rawan longsor, dengan 918 lokasi rawan tersebar di berbagai wilayah, menjadi ide untuk dikulik secara ilmiah.

SOLID, kata dia, bisa menjadi solusi inovatif dan sekaligus sistem deteksi tanah longsor yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. ” Ya SOLID ini menjadi terobosan teknologi mitigasi bencana tanah longsor di Indonesia, memanfaatkan efisiensi energi panel surya dan teknologi _Internet of Things_ (IoT),” terang Aditya kepada para wartawan, Selasa (9/4/2025).

BACA JUGA  Ilham Habibie  Minta Mahasiswa Berkiprah di Bidang Koperasi

Sistem yang mereka buat itu terintegrasi dengan aplikasi atau perpesanan WhatsApp (WA), untuk menyebarkan peringatan bencana kepada masyarakat dalam radius 10 kilometer.

Prototipe SOLID beroperasi dengan panel surya sebagai sumber utama energi dan dilengkapi baterai lithium sebagai cadangan saat sinar matahari tidak tersedia.

Sistem ini dilengkapi tiga sensor utama untuk mengukur indikator kritis tanah longsor, yaitu kelembapan tanah, kemiringan lereng, dan pergeseran tanah.

Peringatan 3 Level

Yang sangat menarik, SOLID mampu mengirimkan peringatan dalam tiga level: Siaga, Waspada, dan Awas, melalui notifikasi _WhatsApp_, berdasarkan parameter yang diprogram dalam Arduino IDE.

Keunggulan lain dari SOLID adalah kemampuannya memprediksi potensi longsor hingga 14 hari ke depan menggunakan algoritma _Long Short-Term Memory (LSTM)_.

BACA JUGA  Kemendikbudristek Pastikan Pencairan dan Pendaftaran Baru KIP Kuliah Berlanjut

Hal ini memberikan waktu lebih panjang bagi masyarakat untuk melakukan evakuasi. Selain peringatan digital, sistem juga dilengkapi alarm fisik berupa suara _buzzer_ dan lampu strobo untuk meningkatkan kesadaran di lokasi bencana.

Diskusi dan riset

Dalam persiapan kompetisi, tim mendapatkan bimbingan dari Dr. Ir. Sorja Koesuma, yang mendampingi diskusi riset pada semester lima terkait indikator tanah longsor dan aspek teknisnya.

“Pengetahuan yang beliau sampaikan menjadi fondasi penting dalam pengembangan karya kami. Selama dua bulan, kami fokus membuat infografis dan mengembangkan prototipe SOLID,” lugas Aditya.

Dia beberkan lebih lanjut, bahwa dirinya dan Desnia, mengimplementasikan indikator utama seperti kelembapan tanah dengan teknologi IoT yang terhubung langsung ke WhatsApp, sebagai sistem notifikasi.

Yang jelas, ajang FILM 2025 menghadirkan tiga kategori lomba, yakni Esai, LKTI, dan Infografis, dengan partisipasi lebih dari 1.800 peserta dari 114 universitas di 22 provinsi di Indonesia.

BACA JUGA  Tiga Kabupaten di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir 

Banyak pelajaran

Tim UNS memilih subtema Teknologi, dalam kerangka tema besar “Sinergi Inovatif Generasi Muda di Era Society 5.0 untuk Mewujudkan _Sustainable Development Goals (SDGs)_ Menuju Indonesia Emas 2045.”

“Kami sangat bersyukur dan bangga bisa meraih juara dalam kompetisi infografis tingkat nasional ini. Apalagi bagi tim kami, ini adalah pengalaman lomba pertama yang langsung membuahkan hasil membanggakan,” timpal Desnia ikut menguatkan..

Proses pembuatan karya hingga tahap presentasi final memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya kolaborasi, riset mendalam, dan kreativitas dalam menyampaikan informasi secara visual.

Ajang FILM 2025 ini merupakan upaya UNS untuk mencapai SDGs keempat yaitu Pendidikan yang Berkualitas serta SDGs kesembilan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur terkait upaya mitigasi bencana yang mungkin terjadi. (WID/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Sambut Hari Bhayangkara, Warga Tasikmalaya Gelar Donor Darah

SEBANYAK 1.036 orang warga Tasikmalaya, Jawa Barat menyambut Hari Bhayangkara ke-79  dengan menggelar donor darah sebagai wujud kepedulian bagi sesama. Kebutuhan darah yang didonorkan warga tersebut, diperuntukkan untuk kasus thalasemia,…

BUMDes Didorong Jadi Pelaksana Program MBG

PEMERINTAH Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, menaruh perhatian serius terhadap isu kesehatan dan gizi masyarakat. Bahkan Bupati Humbahas, Oloan P. Nababan, menegaskan bahwa makanan sehat dan bergizi merupakan pondasi penting…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Sambut Hari Bhayangkara, Warga Tasikmalaya Gelar Donor Darah

  • June 24, 2025
Sambut Hari Bhayangkara,  Warga Tasikmalaya Gelar Donor Darah

BUMDes Didorong Jadi Pelaksana Program MBG

  • June 24, 2025
BUMDes Didorong Jadi Pelaksana Program MBG

Impian dan Harapan Warga Pantura akan Tanggul Laut

  • June 24, 2025
Impian dan Harapan Warga Pantura akan Tanggul Laut

BUMD Jateng Berkomitmen Wujudkan Swasembada Garam

  • June 24, 2025
BUMD Jateng Berkomitmen Wujudkan Swasembada Garam

KAI Logistik Hubungkan Wisata Pendidikan dengan Ekonomi Kreatif

  • June 24, 2025
KAI Logistik Hubungkan Wisata Pendidikan dengan Ekonomi Kreatif

Samosir Padukan Budaya dan Pertanian di Festival Manuan Eme

  • June 24, 2025
Samosir  Padukan Budaya dan Pertanian di Festival Manuan Eme