
PEMUDIK diharapkan untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca di jalur mudik.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan hal itu karena diprediksi ada cuaca ekstrem di jalur mudik.
“Dari perkiraan dan prediksi kami, menjelang Natal dan Tahun Baru hingga sekitar 9 Januari, di beberapa wilayah terutama di jalur mudik mengalami peningkatan eskalasi cuaca,” ucapnya, Senin (16/12).
Masyarakat dapat memonitor cuaca di jalur mudik yang dilewati melalui aplikasi info BMKG.
“Terus saja memonitor perkembangan informasi agar dapat merencanakan perjalanan dengan, insyaallah, aman dan nyaman,” kata dia.
Untuk mengurangi intensitas curah hujan jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), BMKG bersama BNPB dan TNI-Polri akan melakukan modifikasi cuaca.
Modifikasi cuaca telah dibahas dalam rakor lintas sektor persiapan masa libur Nataru di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta, Senin (16/12).
“Terutama untuk titik-titik yang dikhawatirkan akan berdampak potensi bencana,” ujar Dwikorita.
Modifikasi cuaca itu dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
Prakiraan BMKG menyebutkan ada peningkatan curah hujan sebesar 20 persen yang diperkirakan melanda sejumlah daerah di periode Nataru.
Adanya fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan tinggi hingga 20 persen sampai awal 2025.
Situasi ini berpotensi meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi.
BMKG mengeluarkan peringatan agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi.