PERSEDIAAN darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Solo pasca Lebaran terus menipis. Hal ini terjadi, karena adanya permintaan yang luar biasa dari masyarakat melalui rumah sakit untuk pertolongan atau penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak sebelum lebaran.
“Memang menjelang lebaran ada permintaan luar biasa untuk menangani kasus DBD. Ada peningkatan 100 persen per hari, dari rutin sekitar 70 meningkat jadi 140 permintaan,” kata CEO PMI Solo, Sumartono Hadinoto di sela sela Halal Bihalal, Jumat (26/4).
Karena itu, untuk mengisi kekurangan, PMI Solo kini menggalakkan aksi donor darah. Dan untuk mendorong aksi kemanusian ini, pendonor akan diberikan apresiasi berupa souvenir emas 24 karat, seberat 0,01 gram dan 0,02 gram.
“Ya kebetulan ada donasi PMI Solo, yakni Toko Emas Semar Nusantara bersedia menyisihkan untuk aksi donor kemanusiaan bagi aktivis pendobor. Teknisnya, pendobor yang sudah 10 kali misalnya diberi apresiasi seperti itu. Yang sudah 20 kali atau lebih seperti 30 kali hingga 50 kali, tentu mendapatkan,” ungkap tokoh sosial kemanusiaan Kota Solo itu.
Sebelum muncul inovasi pemberian souvenir emas 24 karat, biasanya PMI Solo memberikan apresiasi kepada aktivis pendonor darah berupa kaos atau tumbler. Dengan souvenir emas, pendonor tidak semata ingin mengejar barang berharga itu, namun memang bentuk kepedulian kemanusiaan menolong sesama.
Saat ini, aksi donor darah di Solo terus bergerak aktif. Tiap hari minimal mendapatkan 70 kantong, untuk dikelola menjadi sel darah lengkap atau trombosit, guna disalurlan kepada pasien yang membutuhkan, terutama pasien DBD yang jumlahnya masih banyak.
PMI Solo berharap segera memiliki ketersediaan stok yang baik atau istilahnya zona aman tersedianya stok darah, sebanyak 2.000 kantong untuk semua jenis golongan darah. Saat ini persediaan masih di kisaran 1500 kantong darah. (Wid/N-01)