Disdik Banten akan Beri Sanksi Siswa yang Merokok dan Nonaktifkan Kepsek

DINAS Pendidikan dan Kebudayaan Banten menegaskan bahwa siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak yang merokok di akan dikenai sanksi. Pasalnya sekolah merupakan lingkungan bebas rokok.

“Tidak dibenarkan jika lingkungan sekolah menjadi tempat merokok bagi siswa. Siswa yang melanggar larangan merokok akan menerima sanksi atau teguran agar tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari,” ujar Plt Kepala Disdikbud Banten, Lukman, kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).

Lukman belum menjelaskan apa sanksi yang akan diberikan. Dia hanya menyebutkan Pemprov Banten akan meminta klarifikasi dari semua pihak yang terlibat.

Lukman menyebutkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah secara tegas melarang semua pihak merokok di dalam lingkungan sekolah. Dia mengatakan ada sanksi bagi yang melanggar.

BACA JUGA  Jadi Tersangka, 3 P3K Pemadam Kebakaran Sleman Terancam Sanksi

Dinonaktifkan

Soal Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitri, Lukman mengatakan masih menjalani proses pemeriksaan. Dini diduga menampar siswa yang ketahuan merokok. Selanjutnya mereka menyerahkannya kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

“Kami lakukan BAP awal dan hasilnya akan diserahkan ke BKD untuk penentuan status pegawai,” ucapnya.

Sebelumnya, Sekda Banten Deden Apriandhi Hartawan mengatakan Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitri, telah dinonaktifkan sementara. Dia mengatakan hal itu dilakukan agar situasi kondusif.

“Sambil melakukan pendalaman, kami menonaktifkan sementara guru yang bersangkutan supaya situasi kembali kondusif, karena murid-murid SMAN 1 Cimarga sempat tidak masuk sekolah. Ini untuk menstabilkan kondisi,” ujar Deden.

Deden menyebutkan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan di dunia pendidikan. Menurut dia, akan ada sanksi jika seorang kepala sekolah atau guru melanggar hukum.

BACA JUGA  Sanksi Mengintai Persib akibat Kerusuhan Suporter

Spontan

Pada bagian lain, Kepala SMAN I Cimarga, Dini Fitri, mengaku memang menampar siswa tersebut. Dan itu dilakukannya secara spontan. Namun itu tidak dilakukannya dengan keras.

“Saya spontan menegur bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” kata Dini. (*/N-01)

Para siswa SMAN 1 Cimarga mulai kembali ke sekolah lagi. (Dok.Ist)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

DINAS Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggerakkan budaya literasi melalui program Musikaliterasi: Musik x Literasi Buku, yang digelar di Aula Balairung Disarpus, Sabtu (15/11). Program…

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

KOTA Bandung menyatakan kebanggaan atas kepercayaan menjadi tuan rumah Special Olympic Southeast (SE) Asia Football Competition 2025. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut penyelenggaraan ajang ini sebagai kehormatan sekaligus komitmen…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025