
IRAN menolak menolak mentah-mentah seruan Barat untuk tidak membalas serangan terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, akhir bulan lalu. Pasalnya, tuntutan itu dinilai tidak masuk akal dan berat sebelah.
“Tuntutan tersebut tidak memiliki logika politik. Sepenuhnya bertentangan dengan prinsip dan aturan hukum internasional, dan merupakan permintaan yang berlebihan,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani.
Sebelumnya, kantor berita resmi Iran, IRNA juga mengatakan bahwa Presiden Masoud Pezeshkian, dalam percakapan telepon pada Senin (12/8) malam dengan perdana menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan bahwa negara-negara Barat diam mengenai kejahatan kemanusiaan di Gaza dan serangan lain Israel di Palestina serta Timur Tengah.
Iran dan sekutunya menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli saat berkunjung ke ibu kota Iran untuk pengambilan sumpah Pezeshkian sebagai presiden.
Belum berkomentar
Beberapa jam sebelumnya, serangan Israel di Beirut telah menewaskan seorang komandan senior Hizbullah, kelompok militan kuat yang didukung Iran di Libanon. Di sisi lain Israel belum mengomentari dugaan perannya dalam kematian Haniyeh.
Para diplomat Barat berupaya keras mencegah konflik besar di Timur Tengah, di mana ketegangan sudah tinggi akibat perang Israel-Hamas di Gaza.
Gedung Putih memperingatkan bahwa serangkaian serangan signifikan oleh Iran dan sekutunya mungkin terjadi pada minggu ini dan telah mengirimkan jet tempur, kapal perang anti-rudal, dan kapal selam berpeluru kendali ke wilayah tersebut untuk mendukung Israel. (BBC/NBC/N-01)