
ANGKATAN Bersenjata Israel (IDF) mengklaim berhasil mengklaim berhasil membunuh komandan tertinggi sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam Mohammad Deif.
Pernyataan IDF ini diperkuat dengan pernyataan PM Israel Benyamin Netanyahu yang secara eksplisit menyatakan Israel telah melepas tangan kanan pimpinan Hamas.
Israel mengklaim Deif tewas dalam serangan udara di kawasan Al-Mawasi, Jalur Gaza pada 13 Juli lalu.
Pengumuman IDF sehari setelah Kepala Politik Hamas, Ismail Haniyeh terbunuh dalam sebuah serangan udara di Teheran, Iran, Rabu (31/7).
Hingga saat ini Israel belum menyatakan bertanggungjawab atas serangan yang mematikan.
Ismail Haniyeh berada di Teheran setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian, Selasa, (30/7).
Sementara itu pimpinan tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah Ismail Haniyeh di Universitas Iran, Kamis (1/8).
Jenazah kemudian dibawa ke Doha, Qatar untuk dimakamkan. Prosesi pelepasan jenazah disambut ribuan warga Iran. Para pelayat melambaikan tangan saat peti jenazah dibungkus dengan bendera Palestina melintasi jalan di Teheran.
Tidak hanya di Teheran, di berbagai negara, banyak warga melakukan salat ghoib untuk mendoakan Ismail Haniyeh. Kondisi ini semakin memperburuk upaya mewujudkan negara Palestina merdeka sepenuhnya.
Pemerintah Iran dan kelompok Hamas menuduh Israel sebagai dalang serangan tersebut. Ayatollah Ali Khamenei telah memerintahkan Iran membalas serangan Israel atas peristiwa kematian Haniyeh.
Iran mendapat kritikan dari berbagai pengamat karena negaranya gagal mempertahankan wilayahnya dari serangan Israel. (*/S-01)