
PRANCIS akan akui negara Palestina secara resmi pada Juni mendatang dalam konferensi PBB di New York. Pengakuan Prancis terhadap negara Palestina ini untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
“Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan melakukannya dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada saluran televisi France 5, Rabu (9/4).
“Tujuan kami adalah memimpin konferensi ini bersama Arab Saudi pada bulan Juni, di mana kami bisa meresmikan langkah pengakuan timbal balik (atas negara Palestina) oleh beberapa pihak,” tambahnya.
Macron juga mengecam penargetan terhadap tim kemanusiaan dan relawan di Jalur Gaza. Presiden Prancis tersebut menekankan bahwa solusi politik adalah satu-satunya cara untuk mencapai penyelesaian di Gaza.
Presiden Prancis tersebut menekankan bahwa solusi politik adalah satu-satunya cara untuk mencapai penyelesaian di Gaza. Ia menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata sebagai langkah awal untuk memulai proses politik.
Macron mengunjungi kota Al Arish, Mesir Selasa, (8/4) sebagai bagian dari kunjungan resmi tingkat tinggi ke Mesir.
Juru bicara Kepresidenan, Duta Besar Mohamed El-Shenawy menyatakan bahwa kunjungan ini menegaskan solidaritas Prancis terhadap upaya besar Mesir dalam menerima dan merawat warga Palestina yang terdampak agresi brutal Israel di Jalur Gaza.
Prancis akan akui Negara Palestina untuk akhiri konflik
Macron didampingi Presiden Mesir, Presiden El-Sisi mengunjungi Rumah Sakit Umum Al-Arish. Di sana ada banyak warga Palestina dirawat karena luka-luka, terutama wanita dan anak-anak.
Mereka juga mengunjungi pusat logistik Bulan Sabit Merah Mesir yang ditujukan untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan dari Mesir dan negara lain yang akan dikirimkan ke Jalur Gaza.
Lebih dari 5.160 operasi telah dilakukan, dan 300 rumah sakit di 26 provinsi Mesir telah memberikan perawatan kepada pasien Palestina.
Saat ini, para korban luka dirawat di 176 rumah sakit di 24 provinsi, dengan kebutuhan dasar dan akomodasi disediakan untuk seluruh pendamping mereka.
Rumah sakit-rumah sakit di Mesir telah merawat lebih dari 8.000 warga Palestina yang mengalami berbagai jenis luka, yang didampingi oleh sekitar 16.000 pendamping.
Juru Bicara Kepresidenan menegaskan bahwa Presiden menekankan sikap tak tergoyahkan baik dari kepemimpinan maupun rakyat Mesir dalam mendukung saudara-saudara Palestina.
Presiden El-Sisi mengucapkan terima kasih kepada pihak Prancis atas dukungan mereka dalam memberikan perawatan medis yang diperlukan bagi warga Palestina yang terluka.
Kedua presiden menekankan pentingnya gencatan senjata segera dan pentingnya mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan serta memastikan perlindungan bagi warga sipil dan relawan. (*/S-01)