Pentingnya Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim dengan Bangunan Berkelanjutan

DOSEN sekaligus peneliti dari Program Studi Artsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dr Beta Paramita menyebut pentingnya para akademisi, praktisi, perusahaan, pemerintah, komunitas, serta masyarakat untuk melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap pemanasan dan perubahan iklim global melalui Bangunan Berkelanjutan, Kota, dan Komunitas.

Hal itu dikatakan Beta dalam simposium dan lokakarya internasional tentang Bangunan Berkelanjutan, Kota dan Komunitas (Sustainable Buildings, Cities and Communities/SBCC) 2024, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/4).

“Pengalaman yang unik dan berbeda dalam kegiatan ini, selain para peserta dan narasumber mengikuti rangkaian symposium serta lokakarya internasional pada tanggal 27-28 Februari 2024 di Bandung. Juga diajak menyaksikan pameran arsitektur dan pameran produk serta melihat langsung proyek percontohan lingkungan binaan yang telah dibangun dengan mengedepankan prinsip bangunan, area dan komunitas berkelanjutan di Kampung BeCool, Desa Tipar, Padalarang, Kabupaten Bandung,” ujar Beta yang juga Founder BeCool Indonesia.

BACA JUGA  ICMEM 2024 Bahas Tata Kelola Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Beta, Kampung BeCool merupakan lingkungan binaan yang dibangun berbasis Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang digagas oleh BeCool Indonesia dan Tatalogam Group. Di lokasi ini, 20 rumah gentengnya telah dicat dengan cairan BeCool yang dapat berfungsi secara signifikan untuk memperbaiki iklim mikro di lingkungan sekitarnya. Pada lokasi yang sama, juga terdapat 3 rumah contoh yang mengaplikasikan rumah reflektif surya, yaitu rumah berbasis disain pasif yang mendemonstrasikan penggunaan material bangunan rendah karbon guna mengurangi dampak dari pada urban heat island.

“Rumah ini merupakan rumah instan berstruktur baja ringan berkonsep ringan, kuat dan ekonomis dengan merek Domus milik Tatalogam Group, dikolaborasikan dengan BeCool Indonesia dibantu oleh PT Inkote Indonesia, mengaplikasi cairan BeCool menjadi cat pada baja lapis aluminium seng sebagai bahan baku genteng metal dan penutup dinding,” terangnya.

Rumah hasil inovasi bersama ini lanjut Beta, diberi nama Raflesia (Rumah Reflektif Surya Indonesia). Rumah dengan material rendah karbon yang hadir menjadi pilihan solusi untuk perumahan berdesain pasif ini diketahui memiliki emitansi 0,90, reflektansi matahari hingga 72,1% dan serapan surya hingga 27,9 persen. Indeks Reflektan Surya (Solar Reflectance Index/ SRI) rumah Raflesia sendiri mencapai 88.0.

BACA JUGA  Green Cement Untuk Proyek di IKN

Beta menambahkan, bahwa konstruksi tahunan bangunan tempat tinggal dan komersial mengalami peningkatan tertinggi setara 5-6 persen per tahun. Backlog perumahan mencapai 8,76 juta unit per awal 2020. Inovasi kontruksi rumah ini menjawab tantangannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan industry, dengan tetap memegang teguh prinsip ramah lingkungan.

Inovasi teknologi dalam kontruksi rumah ini dengan mempertimbangkan adaptabilitas struktur organic terhadap seismic lokal, aplikasi dan rekayasa pada material maju, serta inovasi sosial stated preference analysis – willingness to pay.

Inovasi bangunan berkelanjutan ini sesuai dengan program pemerintah melalui Kementerian PUPR dalam mengembangkan kebijakan low-income housing.

“Serta merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 25 Tahun 2011 tentang pedoman penyediaan perumahan murah, yang memiliki luas lantai maksimum 36 m2 serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10/PRT/M/2019 tentang kriteria dan persyaratan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tuturnya.

BACA JUGA  BMKG Bangun Tower GRK Bantu Kurangi Emisi Karbon

Beta melanjutkan, saat ini industri baja terus berkembang menggantikan bahan baku kayu yang dianggap kurang ramah lingkungan. Penggunaan bahan logam seperti baja ringan untuk rangka bangunan juga memiliki berbagai keuntungan seperti, tegangan dan transfer regangan yang lebih baik. Tahan terhadap suhu tinggi, kurang penyerapan kelembaban, tidak mudah terbakar, kuat tekan dan geser, serta memiliki ketahahan aus dan ekspansi termal yang lebih baik.

Simposium dan lokakarya internasional tentang Bangunan Berkelanjutan, Kota dan Komunitas (Sustainable Buildings, Cities and Communities/SBCC) 2024 diselenggarakan Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerjasama dengan BeCool Indonesia serta didukung oleh Tatalogam Group. (RI/MN-1)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

INDOSAT Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 meluncurkan kembali layanan pascabayar bertransformasi dengan identitas baru, IM3 PLATINUM. IM3 Platinum menjadi pionir layanan telekomunikasi yang mengintegrasikan kecanggihan teknologi Artificial…

Musim Hujan Mulai Mengerek Harga Sayuran

HUJAN deras yang mengguyur sejumlah kawasan produsen sayuran di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mulai berpengaruh pada harga  sejumlah keperluan dapur di sejumlah pasar tradisional di Sleman, Daerah Istimewa…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

  • November 21, 2024
Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

  • November 21, 2024
Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian

  • November 21, 2024
Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian

Flores Timur tetap Bisa Laksanakan Pilkada

  • November 21, 2024
Flores Timur tetap Bisa Laksanakan Pilkada

Song Joong Ki Bagikan Kabar Kelahiran Anak Keduanya

  • November 21, 2024
Song Joong Ki Bagikan Kabar Kelahiran Anak Keduanya

Pj Gubernur Jateng Ajak Warga Sukseskan Pilkada Serentak

  • November 21, 2024
Pj Gubernur Jateng Ajak Warga Sukseskan Pilkada Serentak