MOMENT ramadan dan Idul Fitri memang selalu disebut membawa berkah tersendiri, terutama bagi pelaku usaha kuliner maupun busana. Hal itu tidak terkecuali bagi para perajin sarung di Tegal, Jawa Tengah.
Penjualan sarung merek ‘Pohon Korma’ di Kota Tegal, Jawa Tengah meningkat lewat penjualan marketplace, Hal itu bahkan sejak sebelum Ramadan. Dalam sehari, lebih dari 1.000 sarung terjual ke pembeli dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan penjualannya sudah tembus ke luar negeri seperti Qatar dan Yordania serta sejumlah negara di Timur Tengah lainnya.
Pemilik PT Asaputex Jaya produsen sarung ‘Pohon Korma’, Jamaludin Al Katiri, di pusat usaha sarungnya, di Jln. Gajamada, Kota Tegal, menyampaikan sejak awal Ramadhan penjualan sarung meningkat.
“Ada seribuan alamat yang membeli secara online dengan lebih dari seribu sarung. Dikirim ke seluruh Indonesia. Ada yang sampai Papua,” ujar Jamaludin.
Jamaludin menyebut sejak menjual sarung melalui sejumlah marketplace, omzet penjualannya meningkat terus. Penjualan e-commerce dilakukan sejaka masa pandemi Covid-19. Marketplace dianggap berperan penting dalam memasarkan produk hingga dapat bertahan.
“Jualan online sudah 4 tahun,” ujar Jamal. Lewat marketplace memang cukup berhasil. Dalam sehari bisa menjual lebih dari 100 sarung.
Jamal mengaku omzet penjualan sarungnya sempat naik turun hingga akhirnya mulai stabil dan produk sarungnya yang beremerek atau cap ‘Pohon Korma’ itu lebih dikenal secara nasional. Tak hanya itu, produknya juga sukses merambah pasar Internasional. Hebatnya, sarung ‘Pohon Korma’ telah diekspor ke sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika.
Sebagai eksportir, lanjut Jamaludin, beberapa tahun ke belakang juga sempat mengalami kendala. Seperti adanya kenaikan ongkos kontainer kapal ke luar negeri, hingga adanya perang Israel-Palestina.
“Tapi alhamdulillah sejak Januari normal kembali. Kalau tahun lalu kapal bersandar dalam dua pekan hanya sekali. Sekarang dua pekan dua kali. Jadi banyak pilihan mana kapal yang cepat dan murah,” tutur Jamaludin.
Karirnya sebagai pengusaha sarung dimulai ketika Jamaludin meraih Penghargaan Upakarti Tahun 1991 dari Presiden Soeharto. Saat itu ia dianggap berprestasi atau berjasa di bidang Industri Kecil dan Menengah. (PAR/N-1)