KEMENTERIAN Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) tengah menyusun strategi akselerasi Jakarta ke kancah global.
Kemenkraf kolaborasi dengan Badan Perencana Pembangunan Daerah Khusus Jakarta (Bappeda DKJ) serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Daerah Khusus Jakarta (Disparekraf DKJ).
Pembahasan itu berlangsung dalam audiensi antara Kemenekraf dengan Bappeda DKJ dan Disparekraf DKJ di Gedung Sapta Pesona, Senin (13/1).
Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky Harsya ditemani Wamenekraf Irene Umar menyambut langsung Kepala Bappeda DKJ Atika Nur Rahmania dan Kadisparekraf DKJ Andhika Permata.
“Dengan kondisi Provinsi Daerah Khusus Jakarta sebagai daerah prioritas utama pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, maka kolaborasi bisa terjalin,” kata Menekraf Riefky.
Menurutnya tidak hanya sebatas pengembangan infrastruktur dan revitalisasi ruang publik saja.
Pengembangan event dan festival tahunan harus rutin digelar untuk menampilkan karya kreatif lokal asli Jakarta.
Wamenekraf Irene menyetujui pembuatan calendar of event yang bisa disinergikan menuju Jakarta 500 tahun. Harapannya, 17 subsektor ekonomi kreatif bisa diselaraskan dalam konsep tematik.
“Sebenarnya Jakarta itu punya art. Kita bisa bawa komunitas dalam art event. Kegiatan ini bisa dilakukan secara berkala dan dinamis untuk mendukung aktivasi pelaku ekraf,” kata Wamenekraf Irene.
Promosi, pemasaran, dan perizinan dalam fasilitasi produk kreatif dari Jakarta juga harus disinergikan, ” kata Wamenekraf Irene.
Kepala Bappeda DKJ Atika mengungkapkan peran penting dalam integrasi ekonomi yang mapan harus terkoneksi secara global.
Konsep cultural experience disebutnya bisa menjadi potensi yang unggul untuk dikembangkan menuju akselerasi Jakarta sebagai hub pariwisata, ekonomi kreatif, dan budaya.
“Kolaborasi dalam membangkitkan identitas Kota Jakarta menuju 500 Tahun Jakarta tentu butuh validasi dan standarisasi kualitas untuk pengembangan karakter dan kualitas karya ekonomi kreatif,” kata Atika.
“Kita akan memantik kreativitas warga Jakarta supaya lebih bergairah dan mencintai kotanya,” lanjutnya.
Kadisparekraf Andhika Permata melihat pentingnya momentum demi memoles citra Jakarta tersebut.
Dia mengatakan kegiatan pengembangan kluster akan berjalan dalam pengembangan aspek ekonomi, budaya, kultural, politik, dan hal-hal kreatif lain. (AGT/S-01)