PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) mengajak kalangan generasi muda untuk menekuni pertanian khususnya tebu.
Anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan ini membuka kesempatan kalangan anak muda untuk menjadi petani/pekebun tebu atau meneguhkan diri sebagai agripreneur tebu.
“Ada peluang yang sangat besar bagi generasi muda untuk menjadi pengusaha sukses. Menekuni pertanian khususnya budidaya tanaman tebu,” kata Direktur Utama PT SGN, Mahmudi di Yogyakarta, Jumat (6/12).
PT SGN didukung Ditjen Perebunan Kementerian Pertanian menyiapkan aksi untuk mendidik dan mempersiapkan generasi muda menjadi agripreneur tebu.
Anak muda akan disiapkan program yang diuji telah link and match dengan kebutuhan lapangan.
“Kami siapkan Inkubator Agripreneur Tebu,” ujar Mahmudi.
Program ini dirancang untuk melatih generasi muda yang berminat menjadi agripreneur profesional mampu menekuni pertanian/perkebunan tebu secara profesional, modern, produktif dan berkelanjutan.
“Kami mendorong generasi muda untuk ikut dalam program ini. Kami sudah melakukan serangkaian talk show terkait Inkubasi Agripreneur Tebu di Pekalongan, di Kediri dan terakhir di Madiun, Kamis lalu,” ungkapnya.
Menurutnya peluang bisnis pertanian tebu akan terus cerah, karena pemerintah terus mendorong swasembada gula.
“Dan saat ini produksi gula nasional masih belum mampu memenuhi kebutuhan nasional,” kata Mahmudi.
Dalam Inkubator Agripreneur Tebu ini, kalangan muda yang lolos akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli.
Dengan desain ini diharapkan program dapat memperkuat kapasitas para peserta dalam membangun usaha tani yang berdampak positif pada sektor pertanian Indonesia.
Bahkan akan dibantu untuk mendapatkan akses perbankan dan pupuk.
Pertanian atau perkebunan tebu di Indonesia menjadi bidang usaha yang memiliki risiko yang sangat rendah dan sangat menguntungkan.
PT SGN tawarkan inkubator agripreneur tebu
Mahmudi menjelaskan berbagai kesempatanpara peserta cukup antusias untuk menjadi agripreneur tebu.
“Inkubator Agripreneur Tebu juga memberikan berbagai keuntungan bagi para peserta,” jelasnya.
Peserta mendapatkan peluang untuk membangun usaha mandiri difasilitasi akses teknologi pertanian modern, bibit unggul, dan sarana dan prasarana memadai.
“Ini untuk memulai usaha tani tebu standar tinggi,” katanya.
Ia mengemukakan saat ini PT SGN menjadi produsen gula yang memberikan kontribusi produksi GKP (Gula Kristal Putih) yang mencapai 33%.
“Mengacu hasil evaluasi produksi Akhir Giling gula krisal putih (GKP) tahun 2023 per perusahaan gula yang keluarkan Direktorat Jenderal Perkebunan pada 10 November yang lalu,” terang Mahmudi.
Jumlah GKP yang diproduksi seluruh pabrik gula Indonesia pada musim giling tahun 2023 mencapai 2.271.009 ton dengan rendemen rerata 7,32%.
Dari total produksi nasional GKP tersebut PT SGN memberi kontribusi sekira 33%.
Pada 2024, produksi dan produktivitas tebu nasional masing-masing sebesar 33,22 juta ton dan 63,78 ton per hektare. Dari total produksi tebu itu, gula konsumsi yang dihasilkan 2,46 juta ton.
Kebutuhan gula nasional saat ini untuk konsumsi berkisar 3 juta ton atau sekitar 200.000 ton per bulan. Angka ini tidak termasuk kebutuhan gula untuk industri dan lainnya. (AGT/S-01)