PRESIDEN Prabowo Subianto meminta Wakil Menteri Tenaga Kerja, Imanuel Ebennezer Gerungan untuk mengecek situasi terkini yang dihadapi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) seusai dipailitkan Pengadilan Niaga Semarang.
Kedatangan Imanuel Ebennezer ke perusahaan tekstil yang berlokasi di Desa Jetis, Sukoharjo itu, sebagai bentuk keseriusan negara untuk membantu memecahkan persoalan yang dihadapi Sritex.
“Peran negara hadir itu bentuknya saya diperintahkan datang melihat dari dekat (Sritex) di tengah tengah (opini) yang menggelisahkan. Ternyata saya mendapatkan penjelasan, kekhawatiran itu tidak ada sama sekali,” kata Ebennezer di tengah kerumunan ribuan karyawan Sritex.
Dia menyebut persoalan situasi SRIL terkini seusai dipailitkan, Presiden Prabowo tidak hanya menugaskan Kemenaker, namun juga akan menugaskan Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN.
“Nah tugas saya, sebagai Wakemenaker adalah melihat kawan-kawan buruh. Ternyata tidak ada yang gelisah,” ungkap dia kepada wartawan.
Bahkan dari hasil komunikasi Ebenezer dengan Direktur Utama (Dirut) PT SRIL, Iwan Kurniawan Lukminto mendapatkan gambaran bahwa situasinya tetap tenang, tidak ada kegelisahan dan para buruh tetap bekerja seperti biasa, tanpa ada kekhawatiran di PHK.
Fokus bekerja
Sementara Dirut SRIL, Iwan Kurniawan Lukminto meminta para buruh untuk tetap fokus bekerja, jangan sampai terprovokasi dengan pihak pihak yang ingin memecah belah buruh, dan tetap menjaga ketenangan lingkungan kerja, dan diyakinkan hak hak buruh terpenuhi tanpa keterlambatan.
Dia juga menegaskan, bahwa tidak akan ada langkah PHK terhadap seluruh pekerja atau buruh Sritex. Dia juga menegaskan bahwa Sritex adalah rumah kedua bagi seluruh buruh, yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.
Para buruh pun terlihat kompak menjawab penuh optimisme, dan akan menangkal berbagai provokasi, serta akan mempertahankan eksistensi Sritex sebagai bukan saja perusahaan, tetapi sebagai rumah kedua yang perlu dijaga sebagai ladang penghidupan.
Produksi berlangsung normal
Rombongan Wamen Imanuel Ebennezer disertai sejumlah pengelola Sritex, melanjutkan pengecekan di sejumlah ruang workshop, dan mendapati bukti bahwa operasional perusahaan di semua lini produksi berlangsung normal.
“Mari pertahankan Sritex sampai titik darah penghabisan bersama sama ,” tegas Iwan yang dijawab siap secara serentak oleh ribuan pekerja yang tadinya sibuk bekerja, di depan mesin produksi yang menjadi tanggungjawab mereka.
Suasana Sritex dengan puluhan ribuan buruh yang guyub dalam kerja penuh semangat itu dipotret Wamennaker sebagai konsep kekeluargaan yang luar biasa.
” Yang saya lihat ini konsep kekeluargaan bagus sekali. Suasana menyatu, keberadaan Sritex menjadi rumah kedua bagi seluruh buruh . Berbanggalah punya buruh patriotik, pengusaha patriotik seperti ditunjukkan Sritex. Tentu semangat ini akan saya laporkan kepada Presiden Prabowo,” pungkas Ebennezer.
Naik kasasi
Sementara persoalan hukum banding di tingkat Kasasi MA, Kementerian Tenaga Kerja memberikan kesempatan bagi Sritex, untuk menuntaskan secara baik.
Pada bagian lain, Siska yang bekerja di divisi garmen mengaku sudaj bekerja 8 tahun mengaku, tidak ada suasana gelisah pasca pemailatan yang menjadi keputusan PN Semarang.
“Semua sudah sepakat untuk bertahan sampai titik darah penghabisan dengan penuh kenyamanan. Tidak ada sesuatu yang menjadi kegelisahan, bahkan hak hak buruh juga diterima penuh oleh buruh, meski ada banyak berita yang menyudutkan,” kata ibu dua anak itu. (WID/N-01)