KANTOR Imigrasi Ngurah Rai Bali terus menyiapkan segala sesuatu bagi peserta World Water Forum (WWF) ke-10 yang berasal dari sekitar 89 negara. WWF Ke-10 di Bali akan berlangsung di Nusa Dua Bali pada 18-24 Mei.
Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra menyampaikan, para peserta diperkirakan sudah berada di Bali sejak 4 hari sebelum hari puncak. Untuk itu Kantor Imigrasi Ngurah Rai sedang mempersiapkan penerimaan bagi para delegasi secara baik dan akan ada jalur khusus bagi para delegasi.
Menurut Suhendra, sebagaimana penerimaan para delegasi saat KTT G-20 beberapa tahun lalu, karena acaranya cukup besar dengan peserta dari puluhan negara di dunia. Untuk itu Kantor Imigrasi Ngurah Rai akan menyiapkan jalur khusus bagi para delegasi. Para delegasi akan dipisahkan dari penumpang reguler lainnya.
Ini adalah salah satu kesiapan Imigrasi Ngurah Rai dalam menyukseskan pertemuan internasional terbesar di bidang air tersebut.
“Kami telah memisahkan jalur kedatangan antara delegasi dan penumpang reguler di area Imigrasi. Kami telah siapkan 3 konter khusus bagi para delegasi dengan total 12 petugas. Bagi penumpang reguler, kami telah siapkan 30 unit autogate dan 10 konter pemeriksaan dengan 40 petugas,” terang Suhendra.
Suhendra menambahkan bahwa untuk pemeriksaan keimigrasian terhadap delegasi, terdapat beberapa mekanisme pemeriksaan. Untuk setingkat kepala negara (VVIP) dilakukan di gedung VVIP. Untuk setingkat menteri (VIP) dilakukan di gedung VIP dan untuk delegasi lainnya dilakukan di terminal kedatangan internasional.
“Kami sudah lakukan mapping dan flotting terhadap para petugas, kami juga sudah siapkan mobile unit yang digunakan untuk pemeriksaan keimigrasian bagi para delegasi setingkat VVIP/VIP. Terkait dengan kesiapan lainnya, kami telah memasang beberapa sign board pada titik-titik strategis guna memudahkan kedatangan para delegasi melalui jalur khusus pada terminal kedatangan. Saya rasa kami sudah on the track dalam persiapan menyambut kedatangan delegasi WWF, dan kami akan terus memonitor perkembangan situasi dan kondisi di lapangan,” tegas Suhendra. (Ard/M-02)