
SEBANYAK 22 pabrik di Cikande yang sempat terdeteksi paparan radiasi Cs-137 telah berhasil didekontaminasi dan bisa segera beroperasi kembali.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium-137 (Cs-137) terus mempercepat upaya mitigasi dan pembersihan kontaminasi radioaktif di kawasan industri dan pemukiman Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah meluasnya dampak radiasi dan melindungi kesehatan masyarakat, pekerja, serta keberlangsungan kegiatan industri di wilayah tersebut.
Ketua Mitigasi dan Penanganan Dekontaminasi Cesium-137 sekaligus Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Rasio Ridho Sani, mengatakan kegiatan dekontaminasi dilakukan secara intensif oleh Satgas.
“Hingga kini, sebanyak 22 pabrik yang sempat terdeteksi paparan radiasi Cs-137 telah berhasil didekontaminasi dan bisa segera beroperasi kembali di bawah supervisi BRIN dan Bapeten,” jelas Rasio dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10).
Selain area industri, Satgas juga fokus pada Zona Merah di luar pabrik yang mencakup pemukiman, lapak, dan lahan kosong. Rasio menjelaskan, kontaminasi di zona ini berasal dari penggunaan limbah peleburan logam (slag) yang terkontaminasi radioaktif dan digunakan warga sebagai material urugan.
Dari 12 lokasi di Zona Merah, lima di antaranya telah selesai dibersihkan, sementara tujuh lainnya masih dalam proses dekontaminasi intensif. Pembersihan dilakukan oleh Tim Nubika Zeni TNI AD dan KBRN Gegana Brimob Polri, dengan pengawasan ketat dari Petugas Proteksi Radiasi (PPR) BRIN dan Bapeten.
“Material terkontaminasi yang sudah dipindahkan mencapai 275,87 meter kubik atau setara 558,8 ton,” ujar Rasio.
Selain itu, sebanyak 36.769 kendaraan telah diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan BRIN dan Gegana Brimob. Sejak 17 Oktober 2025, tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi mengandung Cs-137, menandakan penurunan penyebaran radioaktif di udara (airborne) di wilayah Cikande.
“Kemajuan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak dalam mempercepat mitigasi dan memastikan keamanan masyarakat,” tegas Rasio. (*/S-01)







