
SEBANYAK 275,42 liter minyak jelantah berhasil dikumpulkan dari masyarakat dengan nilai ekonomis mencapai Rp1,6 juta.
Area Manager Commrel Pertamina Patra Niaga RJBT Taufiq Kurniawan menjelaskan program ini berhasil mencatat 48 transaksi dengan melibatkan 548 partisipan dari berbagai daerah.
“Bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi, meski saat ini titik penukaran masih terbatas. Pertamina berencana memperluas titik pengumpulan jelantah tidak hanya di SPBU-SPBU yang sudah ada, tetapi juga di lokasi-lokasi program Pertamina lainnya,” katanya, Selasa (01/07)
Jelantah yang terkumpul akan diolah menjadi Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai bagian dari inisiatif energi terbarukan Pertamina bekerja sama dengan mitra pelaksana Noovoleum.
Pengumpulan jelantah masih terbilang kecil, namun secara bertahap, pengiriman kolektif dari beberapa wilayah akan dipusatkan ke Cilacap untuk diolah menjadi SAF.
Sampah plastik
“Pertamina juga mulai merintis program pengelolaan sampah plastik, khususnya di Kota Semarang. Rencananya, Pertamina akan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang untuk mendukung pemanfaatan plastik yang selama ini belum terkelola dengan maksimal,” jelasnya.
SPBU tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengisian bahan bakar, tetapi juga sebagai collection point untuk limbah rumah tangga seperti jelantah dan plastik.
“Dengan langkah ini, Pertamina berharap bisa menjadi bagian dari solusi lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah secara berkelanjutan,” imbuhnya. (Htm/N-01)