
UPAYA Kabupaten Samosir dalam mendorong transformasi sektor pertanian mendapat dukungan dari Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) RI, Luhut Binsar Pandjaitan. Komitmen itu disampaikan Luhut saat mendampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka di Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), Desa Aek Nauli, Humbang Hasundutan, Jumat (16/5).
Dalam momentum tersebut, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, didampingi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, melaporkan langsung rencana pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) kepada Luhut. Kawasan itu digagas sebagai model pertanian modern berbasis riset, teknologi, dan kelembagaan koperasi rakyat.
“Kami melihat KPT Samosir sebagai langkah konkret yang potensial dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ini harus diberi ruang dan dukungan. Dalam waktu dekat, kami akan menurunkan tim dari DEN untuk meninjau langsung ke lokasi,” ujar Luhut kepada wartawan.
Ciptakan struktur
Bupati Vandiko Gultom menjelaskan bahwa KPT Samosir dirancang tidak semata mengejar produktivitas, tetapi juga menciptakan struktur pertanian yang berkeadilan dan inklusif.
“Melalui KPT, kami ingin menciptakan kawasan pertanian yang saling bersinergi dalam satu ekosistem, dikelola oleh koperasi petani, dengan fokus pada komoditas unggulan seperti kopi. Ini akan menjadi lokomotif baru bagi kebangkitan pertanian di Sumatera Utara,” ujar Vandiko.
Ia menambahkan, keberpihakan terhadap petani kecil menjadi salah satu prinsip dasar dalam pengembangan kawasan ini. Selain itu, pendekatan berbasis inovasi teknologi diyakini akan membuka akses pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.
Moment strategis
Kehadiran Wapres Gibran dalam kunjungan ke TSTH2 juga menjadi momen strategis bagi kepala daerah se-Kawasan Danau Toba untuk menyampaikan program unggulan masing-masing. Samosir tampil dengan inisiatif yang konkret dan terukur, serta siap bermitra dengan pemerintah pusat dan lembaga strategis nasional.
Dengan dukungan dari DEN, Pemkab Samosir menargetkan percepatan pembangunan KPT dapat segera direalisasikan. Vandiko optimistis kawasan ini akan menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan yang bisa direplikasi di daerah lain di Indonesia. (Satu/N-01)