Kabupaten Cianjur Mulai Waspadai Potensi Kemarau Panjang

WILAYAH selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai mewaspadai potensi kemarau panjang. Dikhawatirkan fenomena tersebut akan berdampak terhadap pasokan air bagi lahan pertanian masyarakat.

Kepala UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara, MM Kurniawan mengatakan saat ini diperkirakan segera memasuki musim kemarau panjang. Berdasarkan prediksi, puncak musim kemarau bakal terjadi pada Agustus.

“Menindaklanjuti prediksi itu, kami tentu harus melakukan upaya-upaya antisipasi terjadinya kemarau panjang,” kata Kurniawan dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (5/6/2024).

Beberapa upaya antisipasi yang dilakukan, kata Kurniawan, di antaranya pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi di sejumlah titik. Selain itu, UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V juga melakukan penutupan bocoran di saluran-saluran air.

BACA JUGA  Aturan Pencalonan Bupati Petahana Cianjur di Pilkada 2024 Dinilai Multitafsir

“Kami juga sudah merencanakan melakukan gilir atau gilir giring. Termasuk pompanisasi di beberapa titik rawan air,” tegas dia.

Cakupan kewenangan UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara meliputi empat kecamatan. Wilayahnya terdiri dari Kecamatan Sukanagara, Kadupandak, Cijati, dan Takokak.

Terdapat 36 titik daerah irigasi di empat kecamatan yang menjadi kewenangan UPTD Pelayanan Infrastruktur Irigasi Wilayah V Sukanagara. Sebanyak lima titik di antaranya merupakan irigasi teknis dan sisanya irigasi sederhana.

Cakupan arealnya mencapai 7.800 hektare aatau nyaris mencapai 8 ribu hektare. Arealnya meliputi persawahan, perkebunan, dan lahan pertanian lain.

“Jika nanti kemarau panjang berdampak terhadap penurunan kondisi air hingga mencapai 50%, maka kami segera melakukan rapat dengan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air),” ujarnya.

BACA JUGA  Jabar Kendalikan Hama Antisipasi Gagal Panen Musim Kemarau

Upaya lain yang sebetulnya rutin dilakukan ialah pemeliharaan ataupun penyelamatan daerah aliran sungai (DAS). Namun upaya itu bersifat kolaboratif.

“Apalagi selama kemarau, memang perlu adanya upaya-upaya pemeliharaan ataupun penyelamatan DAS agar debit air tetap terjaga dengan baik,” pungkasnya. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Warga Desak Jalan Lintas Simanindo-Pangururan segera Diperbaiki

JALAN lintas Simanindo-Pangururan, yang menjadi jalur vital di Kabupaten Samosir  terancam putus akibat longsor. Kerusakan terparah terlihat di Desa Garoga dan Desa Simamora, Kecamatan Simanindo, di mana badan jalan menyempit…

Polisi Tangkap Dua Remaja saat Patroli Samapta

PATROLI Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda DIY menangkap dua remaja yang diduga akan melakukan kejahatan jalanan pada Sabtu (18/1) dinihari WIB di Jalan Jenderal Soedirman, Kota Yogyakarta. Kedua remaja tersebut tersebut…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Warga Desak Jalan Lintas Simanindo-Pangururan segera Diperbaiki

  • January 19, 2025
Warga Desak Jalan Lintas Simanindo-Pangururan segera Diperbaiki

Sapu Bersih di Malang, Popsivo Polwan Kukuh Puncaki Klasemen

  • January 18, 2025
Sapu Bersih di Malang, Popsivo Polwan Kukuh Puncaki Klasemen

Polisi Tangkap Dua Remaja saat Patroli Samapta

  • January 18, 2025
Polisi Tangkap Dua Remaja saat Patroli Samapta

Hakim Tetap Lanjutkan Sidang Investasi Bodong Rp3,4 Miliar

  • January 18, 2025
Hakim Tetap Lanjutkan Sidang Investasi Bodong Rp3,4 Miliar

Tekan Biaya Kebersihan, Warga Pangururan Bakari Sampah

  • January 18, 2025
Tekan Biaya Kebersihan, Warga Pangururan  Bakari Sampah

UNY Buka Pendidikan Jarak Jauh untuk Magister dan Doktor

  • January 18, 2025
UNY Buka Pendidikan Jarak Jauh untuk Magister dan Doktor