
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat bergerak cepat dalam menangani bencana tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
Longsor dan banjir di Kabupaten Sukabumi terjadi Kamis (6/3) pukul 19.00 WIB.
BPBD Jabar berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan aparat setempat untuk melakukan upaya tanggap darurat serta evakuasi warga terdampak.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan menjelaskan bencana longsor ini dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Sukabumi.
Hujan deras yang turun sejak Kamis (6/3) malam menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi.
“Hujan deras yang mengguyur Kabupaten dan Kota Sukabumi sejak Kamis malam mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah,” kata Anne, Jumat (7/3).
Sejumlah kecamatan terdampak longsor dan banjir, yaitu Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Waluran, Bantargadung, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, dan Jampangtengah.
Longsor menyebabkan satu anak meninggal dunia berinisial NS. Lima unit rumah usak ringan, lima unit rumah rusak berat dan 11 fasilitas umum terdampak.
Sebanyak 116 kepala keluarga atau 204 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Saat ini ada tujuh orang masih dalam pencarian. Rinciannya dua orang di Kecamatan Simpenan, tiga orang di Kecamatan Lengkong, dan dua orang di Kecamatan Palabuhanratu.
Sementara itu, 31 kepala keluarga atau 159 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
BPBD Jabar bersama tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap warga yang masih hilang.
Selain itu, BPBD Jabar juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Masyarakat segera melaporkan informasi kebencanaan atau kondisi darurat di wilayahnya masing-masing. (*/S-01)