
JENAZAH Lilie Wijayati Poegiono (59), salah satu pendaki Puncak Cartsensz Pyramid, Papua Tengah yang meninggal dunia telah tiba di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/3) malam.
Jenazah Lilie kemudian dibawa ke Rumah Duka Nana Rohana Bandung sekitar pukul 20.30 WIB untuk disemayamkan. Keluarga dan kerabat telah berkumpul di rumah duka.
Di luar rumah duka terlihat sejumlah karangan bunga dari berbagai pihak terlihat berjejer rapi.
Lilie berangkat ke Papua Tengah untuk mendaki pada Minggu (23/2). Dan ia meninggalkan rumah Sabtu (22/2).
“Lilie sebelumnya sudah sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Cartsensz Pyramid merupakan cita-citanya yang belum tercapai. Akhirnya, saya perbolehkan,” ungkap Frigard Harjono, suami Lilie.
Frigard menyebut, Lilie sebelum pergi ke Cartsensz Pyramid sempat melakukan latihan-latihan pendakian di Citatah Kabupaten Bandung Barat sejak tahun lalu. Bahkan Frigard yang mengantar Lilie latihan di Citatah.
”Saya perhatikan latihannya sudah baik begitu juga dengan peralatannya juga sudah oke, hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, saya izinkan,” kenang Frigard.
Menurut Frigard, istrinya hobi mendaki gunung sejak SMA. Terlebih ketika pergi ke Cartensz itu bersama teman-teman SMA-nya yang memiliki hobi hiking.
Namun, pada 1 Maret 2025, dia mengaku mendapatkan informasi terkait kabar duka itu dari teman seangkatan istrinya yang terus memberikan perkembangan situasi di Cartsensz.
Lilie meninggalkan suami dan dua anak lelaki yang tinggal di Jepang dan Singapura.
Selain Lilie, Elsa Laksono juga meninggal dunia di hari yang sama.
Lilie dan Elsa adalah teman sekolah di SMA Katolik Santo Albertus atau SMA Dempo Malang. Keduanya tergabung dalam komunitas pendaki lansia Kura Kura Gunung.
Lilie dan Elsa mengalami hipotermia saat turun dari puncak Cartsensz Pyramid.
Nyawa mereka tidak tertolong dan meninggal dunia saat masih dalam perjalanan turun dari gunung. (Rava/S-01)