
HASIL pemeriksaan sisa makanan yang diduga menyebabkan 160 orang keracunan makanan di Lumbungrejo, Tempel, Sleman tercemar tiga bakteri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, DIY dr Cahya Purnama mengatakan hasil laboratorium, ada tiga jenis makanan yang dihidangkan saat hajatan pada Sabtu (8/2) positif tercemar bakteri.
“Dari pemeriksaan ditemukan adanya cemaran Salmonella sp, Bacillus Cereus, dan Escherichia Coli,” kata Cahya, Jumat (14/2).
Warga yang keracunan mengeluh perut mual, muntah-mutah, pusing, lemas dan sebagainya.
Ia mengemukakan gerak cepat penanganan korban keracunan telah berhasil menyembuhkan korban dengan cepat.
Jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh akibat dari diare dan muntah yang terus-menerus.
Sementara pemeriksaan laboratorium forensik di Semarang, Polresta Sleman sejauh belum menerima hasilnya.
“Kami masih menunggu hasil laboratorium forensik keluar,” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo.
Polresta Sleman telah memeriksa 8 saksi dan melakukan pemeriksaan lokasi-lokasi yang diduga kuat berkaitan dengan keracunan tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menambahkan sample makanan dalam acara hajatan pesta pernikahan di Tempel sudah dikirim ke laboratorium forensik di Semarang, Jawa Tengah.
“Sudah kirimkan sekitar dua hari yang lalu. Mudah-mudahan dalam waktu 2 sampai tiga hari ini keluar hasilnya,” ucap Adrian.
Pengecekan terhadap sample makanan yang dilakukan pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan berbeda meskipun sample makanan yang dikirimkan itu sama.
“Kalau laboratorium forensik itu yang diperiksa kandungan zat kimia. Sedangkan laboratorium Dinas Kesehatan yang diperiksa adalah mikrobiologi,” kata Adrian. (AGT/S-01)