Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Nana Harap Risiko Banjir Berkurang

PENJABAT (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meninjau langsung pengerjaan normalisasi Sungai Wulan di Dusun Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, pada Kamis (6/2).

Normalisasi sungai yang melintas di Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana banjir di tiga wilayah tersebut.

“Mulai 2024 hingga 2026 ada kegiatan  supaya mampu mencegah banjir, yaitu dengan normalisasi sungai, peninggian tanggul, serta pengerukan sedimentasi,” kata Nana di sela kegiatan peninjuan.

Pengerjaan tersebut berada di daerah aliran sungai Wulan sepanjang 30 km. Normalisasi tersebut diperkirakan dapat mengurangi luas kawasan terdampak banjir hingga 303,5 hektare di tiga wilayah yang dilintasi.

BACA JUGA  Pj Gubernur Jateng Minta Pejabat Fungsional Jaga Integritas

“Kami bersama pemerintah pusat, Pemprov dan Pemkab ini satu kesatuan. Kami dari awal terus melakukan langkah pencegahan banjir itu,” katanya.

Fungsi hutan

Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah banjir di antaranya dengan mengembalikan fungsi hutan di daerah pegunungan dan perbukitan. Sebab, salah satu penyebab banjir adalah alih fungsi hutan di daerah hulu sungai.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Fikri Abdurrachman menambahkan, panjang hulu-hilir Sungai Wulan adalah 110 km. Tiga paket pengerjaan normalisasi sepanjang 30 km tersebut berada di Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara. Tiga pekerjaan tersebut dilakukan oleh tiga kontraktor berbeda.

“Sejauh ini sudah berjalan sekitar 4 persen dari keseluruhan proyek. Panjangnya 30 km dengan nilai Rp1,1 triliun, meliputi Kudus, Demak dan Jepara,” katanya.

BACA JUGA  Pj Gubernur Jateng Mantapkan Persiapan Jelang Pilkada Serentak

Menurut Fikri, kapasitas Sungai Wulan saat ini dapat menampung 700 meter kubik per detik. Pengerjaan normalisasi dan peninggian tanggul ini nantinya akan menambah kapasitas menjadi 1.300 meter kubik per detik. Pengerjaan ini fokus pada pengerukan sedimentasi untuk menambah kedalaman.

“Struktur (material) tanggul masih menggunakan tanah, karena sampai saat ini material itu masih yang terbaik. Kalau pakai beton rawan untuk rubuh karena tanahnya bergerak,” ujarnya. (Htm/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Penanganan Banjir Kudus

PENJABAT (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana manyalurkan bantuan untuk penanganan dampak bencana banjir di Kabupaten Kudus senilai Rp382.535.100. Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya…

Imigrasi Yogyakarta Deportasi WNA Asal Tiongkok

KANTOR Imigrasi Yogyakarta memulangkan secara paksa seorang warga negara asing asal Tiongkok yang berulah di destinasi wisata Gunungkidul. Dalam keterangan resminya, Kepala Kantor Imigrasi Yogyakarta Tedy Riyandi mengungkapkan bahwa seorang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Penanganan Banjir Kudus

  • February 6, 2025
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Penanganan Banjir Kudus

Imigrasi Yogyakarta Deportasi WNA Asal Tiongkok

  • February 6, 2025
Imigrasi Yogyakarta Deportasi WNA Asal Tiongkok

Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan IV 2024 Tertinggi di Jawa

  • February 6, 2025
Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan IV 2024 Tertinggi di Jawa

Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Nana Harap Risiko Banjir Berkurang

  • February 6, 2025
Tinjau Normalisasi Sungai Wulan, Nana Harap Risiko Banjir Berkurang

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Sita 787 Botol Miras

  • February 6, 2025
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Sita 787 Botol Miras

Gugatan Renvoi Ditolak, Kurator Diminta Lelang Aset The Anaya Village

  • February 6, 2025
Gugatan Renvoi Ditolak, Kurator Diminta Lelang Aset The Anaya Village