Pemkot Bandung Jadikan TPST Baksil Pusat Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah

PEMERINTAH Kota Bandung Jawa Barat, akan menjadikan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Babakan Siliwangi (Baksil) Kecamatan Coblong Kota Bandung, sebagai pusat wisata edukasi pengelolaan sampah.

Dipilihnya TPST Baksil sebagai wisata edukasi pengelolaan sampah, karena pengelolaan yang dilakukan sudah bagus. Sehingga layak dijadikan wisata edukasi pengelolaan sampah terpadu.

Persoalan sampah, menjadi hal yang krusial yang dihadapi Kota Bandung. Edukasi masif terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat harus terus digencarkan. Salah satunya dengan wisata edukasi pengelolaan sampah.

“Nantinya masyarakat akan diberikan edukasi terkait pengelolaan sampah mulai organik sampai anorganik dan dipandu oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung. Tentu perlu orang yang mampu menjelaskan dan wisata
edukasi sampah ini penting karena akan memberikan nilai manfaat yang luar biasa,” kata Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono (24/5).

BACA JUGA  Mitigasi Bencana, Wapres Ma'ruf Amin Optimalkan Teknologi

Sementara itu, Kepala DLH Kota Bandung, Yudy Prayudi mengatakan, TPST Babksil saat ini, telah mempunyai teknologi pengolahan sampah yang
terpadu dan terbarukan. Sampah aman diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) untuk bahan bakar pengganti batubara. TPST Babksil, telah dapat menghasilkan 10 ton RDF yang dijadikan bahan bakar bagi beberapa pabrik tekstil yang ada di sekitar wilayah Kota Bandung.

“Di TPST Baksil ini sekarang tidak hanya mengolah sampah domestik, tapi juga mengolah sampah daun, yang nantinya diolah menjadi RDF,” jelasnya.

Ke depan, lanjut Yudy, TPST Baksil akan menjadi pusat edukasi kepada masyarakat, untuk melihat sampah diolah menjadi energi terbarukan. Dari
mulai sampah masuk sampai menjadi RDF dan dikirim ke pabrik tekstil.

BACA JUGA  Penyebaran Virus PMK Meluas di Kabupaten Bandung

“Saat ini kita sedang menyiapkan sarana prasarananya. Semoga wisata edukasi pengolahan sampah ini dapat segera dibuka bagi masyarakat,” tambahnya.

Menurut Yudy, selain di TPST Baksil, ada tiga lokasi pengolahan sampah dengan RDF di Kota Bandung, yakni TPS di Jalan Sukabumi Antapani, TPS Enci Azis Andir dan  TPS Batununggal. Khusus untuk TPST Baksil dalam mengelola sampah dengan teknologi RDF ini, Pemeirntah Provinsi Jabar menggeluarkan anggaran Rp3,5 miliar.

“Dengan teknologi RDF ini mampu menampung minimal 10 ton sampah, untuk satu unit mesin di dalamnya. Khusus di TPST Baksil ini terdapat 2 mesin pengolahan yang bisa menampung 20 ton sampah. Kami menargetkan teknologi RDF mulai bisa dilakukan pada Agustus 2024,” tuturnya. (RI/N-01)

BACA JUGA  Bandung Jadi Pilot Project Program Makan Bergizi Gratis

Dimitry Ramadan

Related Posts

Komunitas Pendaki Jomblo Gathering Bahas Lingkungan

RATUSAN pendaki berasal dari berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tergabung dalam Komunitas Pendaki Jomblo gelar gathering. Acara dilaksanakan di kawasan wisata alam Villa Akung, Mandiangin Kabupaten…

Polisi Jadikan 53 Orang Tersangka dalam Operasi Pekat Progo

SEBANYAK 53 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam operasi pekat yang digelar Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, 1 – 8 Mei. Direktur Reserse Krimunal Umum Polda DIY Kombes Pol Idham Mahdi didampingi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pengambilan Api Dharma Awali Kegiatan Tri Suci Waisak

  • May 11, 2025
Pengambilan Api Dharma Awali Kegiatan Tri Suci Waisak

Komunitas Pendaki Jomblo Gathering Bahas Lingkungan

  • May 11, 2025
Komunitas Pendaki Jomblo Gathering Bahas Lingkungan

Prof Wening Raih Penghargaan Inclusive Global Engagement dari U21

  • May 11, 2025
Prof Wening Raih Penghargaan Inclusive Global Engagement dari U21

Polisi Jadikan 53 Orang Tersangka dalam Operasi Pekat Progo

  • May 11, 2025
Polisi Jadikan 53 Orang  Tersangka dalam Operasi Pekat Progo