WAKIL Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono meninjau langsung pengobatan warga yang terkena penyakit tuberkulosis (TBC) di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat (31/1/2025).
Menurut Dante, kunjungannya itu untuk mengidentifikasi percepatan penanganan tuberkulosis dan mengetahui secara langsung program penanganan tuberkulosis di tempat tersebut.
“Model-model yang dilakukan di Kalurahan Tamanmartani akan kita ambil kemudian akan kita replikasi sebagai contoh untuk kabupaten-kabupaten di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menurut dia, tuberkulosis tidak bisa ditangani secara eksklusif atau sendiri oleh Kementerian Kesehatan. Suksesnya penanganan percepatan tuberkulosis di Kalurahan Tamanmartani tidak lepas dari kolaborasi dan kontribusi dari berbagai sektor.
“Seperti Dinas Sosial Sleman yang memberikan jadup (jaminan hidup) sebesar Rp60.000 per hari selama dua bulan, pemeriksaan active case finding oleh kader, dan yang membuat saya bangga semua itu dilakukan tidak menunggu tetapi jemput bola,” imbuhnya.
Tambah motivasi
Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Anton Sujarwa mewakili Bupati Sleman, menyatakan bahwa kunjungan Kementerian Kesehatan kali ini merupakan suatu kehormatan dan semakin memotivasi Kabupaten Sleman dalam mengoptimalkan penanganan tuberkulosis.
Anton juga mengatakan TBC masih menjadi tantangan kesehatan di Kabupaten Sleman. Estimasi kasus TBC di Sleman tercatat sebanyak 2.592 kasus yang didapatkan dari pemeriksaan terhadap 13.997 orang terduga TBC.
“Pemkab Sleman memiliki komitmen kuat dalam rangka eliminasi TBC di 2030, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemangku kepentingan untuk terus bersinergi dalam upaya menanggulangi TBC di Kabupaten Sleman,” katanya.
Sejak 2023
Anton menambahkan sejak 2023, Pemkab Sleman telah meluncurkan inovasi SIKAT TB atau Sleman Sigap Kendali Atasi TB yang menjadikan kalurahan sebagai lokus pengendalian TB untuk mengundang warga sekaligus memfasilitasi tempat penyelenggaraan. Aksi ini katanya melibatkan seluruh sektor, perangkat daerah, hingga mitra swasta untuk berbagi peran dalam upaya pencegahan dan pengendalian tuberculosis.
Pemkab Sleman berhasil meningkatkan capaian pemeriksaan warga terduga TBC di Kabupaten Sleman pada 2023 dari 112 persen menjadi 116 persen pada 2024.
Selain itu, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan bagi warga terdiagnosa TBC khususnya dengan kriteria kurang mampu. Bantuan tersebut berupa program Rehab Rumah Tidak Layak Huni yang diinisiasi oleh Dinas PU dan Baznas Sleman.
Pengobatan intensif
Kemudian dari aspek sosial ekonomi, Dinas Sosial Sleman juga memfasilitasi bantuan senilai 60 ribu per hari, selama dua bulan pengobatan intensif. Kebijakan ini tertuang dalam Perbup Sleman tentang Jaring Pengaman Sosial No.75 Tahun 2023.
Ia menegaskan, langkah lainnya Pemkab Sleman mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi menanggulangi TBC secara optimal dan tuntas. (AGT/N-01)