
DINAS Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku telah menerima alokasi vaksin untuk pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 33.000 dosis.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo menjelaskan alokasi yang diterima Kabupaten Bantul ini, lebih besar dibanding alokasi untuk kabupaten lain di DIY.
“Dengan tambahan ini, kami akan dapat memperluas cakupan vaksinasi terhadap ternak terutama sapi. Sebelumnya, Pemkab Bantul sudah melakukan vaksinasi terhadap 275 sapi,” kata Joko, Jumat (17/1)
Selain mendapat vaksin dari Kementerian Pertanian, lanjutnya, DPKP juga mengajukan usulan pendanaan dari APBD melalui skema Belanja Tak Terduga (BTT). Namun, ujarnya, saat ini masih dalam pembahasan.
Menurut Joko Waluyo, vaksinasi harus terus berjalan dengan cepat dan pada saat yang sama upaya menyembuhkan ternak yang sakit juga harus terus diintensifkan. Di Kabupateh Bantul saat ini tercatat 32 ekor sapi mati karena PMK dan 337 ekor sapi yang sakit. Sebagai upaya pencegahan penyebarannya, Pemkab Bantul juga telah menutup Pasar Hewan Imogiri.
Para peternak pun diminta segera menghubungi petugas Puskeswan untuk mendapatkan vaksin atau pengibatan untuk ternaknya jika memang ada yang bergejala.
Lakukan investigasi
Sementara Pemkab Sleman bersama Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan investgasi, surveilans dan pengambilan sampel serta pengujian guna identifikasi sumber penularan, faktor risiko serta epidemiologi PMK.
Hal itu kata Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sintong HMT Hutasoit, sebagai mitigasi risiko secara dini serta untuk meminimalkan kerugian yang dialami peternak. (AGT/N-01)