
LONGSOR yang terjadi di Bukit Menara Pandang Salib Kasih di Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada akhir tahun lalu membuat jumlah pengunjung di kawasan wisata religi tersebut turun drastis.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Salib Kasih, Managam Panggabean, kepada Mimbar Nusantara menyampaikan, bahwa longsor tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan yang membuat tanah di kawasan perbukitan menjadi tidak stabil.
“Akibat longsor, akses jalan menuju lokasi terganggu. Hal ini membuat pengunjung mengurungkan niat untuk berwisata ke Salib Kasih,” ungkapnya pada Senin (13/1).
Managam menambahkan, insiden tersebut sempat diabadikan warga dan viral di berbagai media sosial yang semakin memengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung.
Sebelumnya, Salib Kasih diprediksi akan mengalami lonjakan pengunjung selama libur Nataru. Namun, kondisi itu tidak terealisasi akibat bencana tersebut.
Dampak ekonomi
Seorang pedagang di kawasan wisata Salib Kasih juga mengeluhkan dampak ekonomi yang diakibatkan.
“Kami mengalami kerugian besar karena barang dagangan yang sudah disiapkan untuk liburan akhir tahun tidak laku,” ujarnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tapanuli Utara, Rudi Aripin Nababan, menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan usulan perbaikan infrastruktur kepada pemerintah pusat.
“Ini adalah langkah penting untuk memulihkan perekonomian masyarakat, khususnya para pelaku usaha di sekitar kawasan Salib Kasih,” katanya.
Longsor ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan longsor seperti Salib Kasih.
Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki akses dan memastikan keselamatan pengunjung serta warga sekitar. (One/N-01)