PENTINGNYA keterlibatan banyak pihak seperti LDII untuk berkomitmen menggaungkan pesan-pesan moderasi beragama.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat menerima kunjungan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jateng, di kantornya, Selasa, (7/1).
“Setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan baik. Kita harus melibatkan banyak pihak. Terimakasih LDII yang banyak membantu pembinaan kepada masyarakat,” kata Nana Sudjana.
Ia juga menyampaikan, ada program yang sedang diangkat pemerintah pusat juga perlu mendapat dukungan, di antaranya mengenai ketahanan pangan.
Nana memaparkan hampir seluruh provinsi diharapkan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pangan, termasuk Jawa Tengah.
Tujuannya, supaya mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
Provinsi Jawa Tengah, kata Nana, merupakan salah satu lumbung pangan nasional yang juga perlu ditingkatkan potensinya.
Di tempat yang sama, Ketua LDII Jateng, Singgih Tri Sulistriyono menyampaikan, organisasi yang dipimpinnya hendak mengadakan musyawarah wilayah (muswil) dalam waktu dekat.
Dalam muswil itu, kata Singgih, juga dilakukan pemilihan kepengurusan baru dan membahas program-program kerja lima tahun ke depan.
“Alhamdulillah sinergi (dengan Pemprov Jateng) terus berjalan. Setiap kegiatan kami diupayakan membantu pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan programnya,” kata dia.
Dalam muswil DPW LDII Jateng nantinya, Singgih menyampaikan hendak mengundang Pj Gubernur Nana Sudjana untuk memberikan pembekalan kepada para peserta.
Adapun tema yang diusung, kata Singgih, tentang bagaimana peran LDII meningkatkan kepeloporan dalam rangka mewujudkan moderasi agama.
Untuk itu, pihaknya ingin mendukung pemerintah dalam menciptakan suasana moderasi beragama melaui konsentrasi program-program organisasi dalam kepengurusan baru.
Singgih berharap dengan pembekalan yang diberikan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, kepengurusan baru bisa menyusun program besar dalam lima tahun mendatang
“Insya Allah (kepengurusan baru) mampu mengupayakan, menjiwai dan mengekspresikan semangat moderasi,” kata Singgih.
“Semangat menghargai, tolong menolong, dan membangun ini juga harus jadi jiwa untuk program mendatang,” pungkasnya. (Htm/S-01)