LEMBAGA Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar TOT (Training of Trainers) bahasa Isyarat Alquran.
Pelatihan yang diperuntukkan para Guru dan Tenaga Pendidik bagi Difabel Tuli itu terselenggara berkat kolaborasi antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Pusat Layanan Difabel (PLD) LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Abdul Qoyum menjelaskan pelatihan itu diadakan dengan tujuan untuk membangun kampus yang inklusif.
“UIN Sunan Kalijaga memiliki 84 Mahasiswa difabel aktif. Oleh karenanya LPPM khususnya pada Pusat Layanan Difabel memiliki fokus untuk memberikan layanan kepada teman-teman difabel, namun tidak hanya di kampus saja, melainkan layanan yang diberikan juga dapat berdampak di lingkungan teman-teman difabel tinggal,” kata Abdul Qoyum.
Berperan aktif
Dikatakan, Program Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik bagi Difabel tuli menjadi salah satu solusi agar teman-teman difabel tuli khususnya dapat berperan aktif di lingkungan.
Menurutnya guru dan tenaga pendidik memiliki peran strategis dalam memastikan peserta didik difabel, khususnya bagi difabel tuli sehingga mereka dapat menerima pendidikan sesuai kebutuhan.
Selama pelaksanaan, peserta mendapatkan sesi pelatihan interaktif, dan praktik langsung untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan mereka dalam membaca Alqur’an bahasa isyarat baik dengan metode Kitabah maupun Tilawah.
Koordinator PLD UIN Sunan Kalijaga, Asep Jahidin berharap pelatihan ini dapat memberikan dampak yang berkelanjutan dan mendukung terciptanya sistem pendidikan inklusif yang lebih baik di Indonesia. (AGT/N-01)