WAHANA Lingkungan Hidup (Walhi) Riau mengungkap penyerangan warga Kampung Sembulang, Pulau Rempang, Kota Batam, Kepri bermula dari pengrusakan spanduk warga.
Peristiwa terjadi Selasa (17/12) sekitar pukul 21.00 Warga berhasil menangkap satu pelaku namun satu pelaku lainnya kabur yang diduga terindikasi dari PT Makmur Elok Graha (MEG).
‘Selasa malam, sekitar jam 9 malam warga menangkap pelaku pengrusakan spanduk warga di Kampung Sembulang Pulau Rempang,” kata Direktur Eksekutif Walhi Riau, Even Sembiring, Rabu (18/12).
Pelakunya ada dua orang, satu orang kabur dan satu orang lainnya diamankan warga. “Pelaku yang diamankan warga untuk diserahkan ke Polsek Galang,” lanjut Even Sembiring.
Even menjelaskan bahwa aksi kekerasan ini kedua kalinya dilakukan oleh orang-orang terindikasi pegawai PT MEG.
“Pada persitiwa sebelumnya dihadapan polisi juga masyarakat diserang. Ketika itu, kami juga tidak mendapat info yang cukup terkait proses penegakan hukumnya,” jelas Even.
Preseden ini memicu tindakan kekerasan dari kelompok yang diindikasikan sama pada Rabu (18/12) dini hari tadi.
Apabila tidak ada proses hukum yang tegas lagi, polisi khususnya di Kepulauan Riau takluk dengan premanisme.
“Hal ini juga perlu dicatat sebagai peristiwa yang diawali perusakan suara penolakan masyarakat terhadap PSN Rempang Eco-City,” jelas Even.
“Jadi rentetan ini juga layak dijadikan Presiden Praboeo untuk mengevaluasi penuh hingga membatalkan PSN ini,” lanjutnya. (RUD/S-01)