
RIBUAN kader dan simpatisan PDIP di Brebes, Jawa Tengah, mengiringi anggota DPR, Paramitha Widya Kusuma saat mengambil formulir pendataran bakal calon (bacalon) bupati di kantor DPC PDIP Brebes, Sabtu (4/5/2024).
Setelah mengambil formulir, anggota DPR itu pun langsung memberikan pernyataan kepada wartawan. Wanita yang akrab disapa Mbak Mitha itu menyatakan alasan mengikuti pilkada karena ingin membangun daerah. Karena alasan itu lah, ia pada pileg 2024 tidak mencalonkan lagi.
“Saya ingin pulang kampung, makanya pemilu kemarin sengaja tidak mencalonkan diri. Bila jadi Bupati pengin membangun Brebes,” ujarnya.
Dia menuturkan dengan menjadi bupati, akan lebih mudah dalam membenahi segala hal. Beberapa di antaranya soal kemiskinan ekstrem, stunting, dan pendidikan.
“Masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan itu prioritas utama yang perlu dibenahi. Jangan sampai kondisinya makin memburuk,” tandasnya.
Meski selama menjadi anggota DPR sudah banyak membawa bantuan, diakuinya belum bisa menyelesaikan masalah tersebut. Dia mencontohkan, bantuan rumah tidak layak huni sebanyak 1700 unit belum bisa menyelesaikan sepenuhnya. Mitha meneruskan, program bedah rumah harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa lebih sejahtera.
“Ternyata masih kurang banyak, padahal sudah pernah membawa program ke Brebes sebanyak 1700 unit bedah rumah,” ucapnya.
Sebagai tambahan informasi, Mitha adalah anggota DPR yang berperan membantu pengangkatan honorer tenaga kesehatan.
Saat itu, muncul polemik formasi PPPK di Brebes yang diajukan sebanyak 2.555 hanya disetujui 1.742 formasi. Sisanya 813 formasi nakes dihapus.
Atas keprihatinan itu, ia turun tangan dan langsung menemui Menpan RB. Dari lobi yang dilakukan Mitha, 813 formasi yang semula dihapus akhirnya dikembalikan.(PAR/N-01)