PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menutup sementara jalan layang atau flyover Pasupati Kota Bandung mulai 4-7 November 2024 mulai pukul 23.00-04.00 WIB.
Penutupan dilakukan dalam rangka menguji kelaikan struktur jembatan, yang dilakukan dalam periode beberapa tahun sekali
“Sebelum pukul 23.00 WIB semua kendaraan masih bisa melewati Flyover Pasupati. Kemudian setelah pukul 04.00 WIB bisa dilalui kembali,” kata Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Bambang Tirtoyuliono Selasa (5/11).
Menurut Bambang untuk uji kelaikan struktur jembatan yang dilakukan dalam periode beberapa tahun sekali. Apabila ditemukan kerusakan bisa segera diperbaiki.
Hal ini berdasarkan surat keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor 10, yang menyatakan untuk jembatan khusus wajib dilakukan identifikasi struktur.
“Sejauh ini flyover Pasupati masih dalam kondisi baik, dan masih laik untuk dilewati oleh motor, mobil hingga kendaraan dengan kapasitas besar,” jelasnya.
Pengecekan keamanan Flyover Pasupati
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penggunaan jalan, maka dilakukan pengujian guna mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
Bambang menambahkan saat ini trafik kendaraan yang melewati flyover Pasupati cukup tinggi.
Flyover Pasupati menjadi ikon Kota Bandung mulai beroperasi sejak 2005. Dalam pembangunannya menghabiskan dana Rp437 miliar.
Jembatan layang ini menggunakan teknologi Look Up Device (LUD), yang merupakan perangkat khusus tahan gempa buatan Prancis.
Dengan lebar 21,53 meter dan panjang 2,8 kilometer, Pasupati adalah jembatan layang pertama di Indonesia tahan gempa. (Rava/S-01)