PT KAI Logistik memantapkan posisinya di industri logistik, melalui peningkatan kapasitas maupun kapabilitas dengan berbagai pendekatan. Salah satunya, penguatan adaptasi teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis layanan melalui teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Teknologi RFID ini diaplikasikan pada unit kontainer untuk layanan KA Kontainer, yang dilayani melalui segmen KALOG Plus.
Pada tahap awal, perusahaan telah memasang tag RFID pada kontainer dan menyiapkan RFID reader pada gate masuk di terminal Sungai Lagoa, Jakarta. Dalam waktu dekat akan dilanjutkan di terminal JICT, Tanjung Priok serta terminal lainnya di Pulau Jawa dan Sumatra. Pengaplikasian RFID ini bertujuan untuk memastikan kemudahan tracking container melalui pencatatan secara otomatis saat mobilisasi masuk/keluar dari terminal.
Direktur Utama PT KAI Logistik Ferdi Firmansyah Kamis (3/10) menjelaskan, salah satu langkah agar mencapai proses supply chain management yang optimal, yaitu dengan otomatisasi proses melalui penerapan teknologi seperti perangkat RFID. Dengan mengimplementasikan RFID, proses operasional perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif, sehingga akan berdampak pada supply chain management yang lebih optimal.
“Penerapan RFID dalam proses Supply Chain Management (SCM) memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan, khususnya di industri logistik. Penerapan RFID mampu meningkatkan efisiensi, visibilitas, dan akurasi dalam mengelola SCM,” tutur Ferdi.
Pantau barang
Menurut Ferdi, nantinya dengan menggunakan RFID untuk melacak dan memantau barang, perusahaan juga dapat mengidentifikasi dan mengurangi waktu tunggu. Sehingga dapat meningkatkan respons terhadap permintaan konsumen, serta mengoptimalkan efisiensi rantai pasokan secara keseluruhan. Tidak hanya di Jakarta, penerapan teknologi RFID pada kontainer ini akan diimplementasikan di seluruh terminal KAI Logistik baik di Jawa maupun di Sumatra.
“Hingga Desember 2024, PT KAI Logistik menargetkan pemasangan tag RFID pada 836 kontainer di Jawa untuk layanan KA kontainer dan 1.500 kontainer di Sumatra, untuk layanan batu bara. Serta dilengkapi dengan dashboard monitoring, sehingga memastikan akurasi data secara real time,” jelas Ferdi.
Hal ini lanjut Ferdi, merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan yang lebih bagi pelanggan. Perusahaan meyakini dengan memiliki informasi yang lebih akurat dan real time, perusahaan dapat meningkatkan proses pemenuhan permintaan konsumen. Hal ini memungkinkan untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih andal kepada pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. (Rava/N-01)