SELAMA tujuh hari dari hari Jumat (20/9) hingga Kamis (26/9), kawasan puncak Gunung Merapi diguncang 967 kali gempa.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santosa mengatakan gempa-gempa ini didominasi dengan gempa guguran.
“Gempa lainnya adalah,9 kali gempa fase banyak atau MP, 8 kali gempa tektonik, gempa awan panas guguran sebanyak 6 kali dan gempa low frequency sebanyak 1 kali,” kata Agus Budi, Jumat (27/9).
Periode sepekan sebelumnya terjadi 1.041 gempa guguran, 25 kali gempa tektonik, 10 kali gempa fase banyak atau hybrid, 9 kali gempa awan panas guguran dan 3 kali gempa vulkanik dangkal.
Ia mengemukakan,dalam seminggu terakhir ini guguran lava dari puncak Gunung Merapi mencapai 204 kali.
Semuanya mengarah ke barat daya atau ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dari puncak.
Sementara awan panas guguran terjadi sebanyak 5 kali yang mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter.
BPPTKG juga mencatat terjadinya hujan deras yang teramati di Pos Kaliurang dengan curah hujan yang mencapai 35 milimeter per jam dengan durasi 95 menit.
Kepulan asap tertinggi tercatat pada Kamis (26/9) pukul 05.30 WIB teramati dari Pos Jrakah.
Meski jumlah gempa maupun guguran yang lebih rendah dibanding pekan sebelumnya.
BPPTKG Yogyakarta tetap meminta agar masyarakat waspada dan tidak masuk ke kawasan yang berbahaya. (AGT/S-01)