KKN UGM Lepas Tukik dan Penanaman Mangrove di Bunaken

TIM mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang sedang  melaksanakan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat) di Bunaken, Jumat (9/8) lalu melakukan penanaman mangrove dan melepas 80 tukik ke perairan.

 

Langkah penanaman mangrove dan melepas tukik dimaksudkan untuk mendukung kepariwisataan di Bunaken, Sulawesi Utara.

 

Pelepasan tukik dan penanaman mangrove ini dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM bersama Sekretaris Universitas Dr Andi Sandi, Direktur Pengabdian kepada  Masyarakat Dr Rustamaji serta dari tim Balai Taman Nasional Bunaken, Jumat (9/8), di Pulau Bunaken, Manado, Sulawesi Utara.

 

Andi Sandi yang berkesempatan ikut dalam penanaman bibit mangrove ini berharap bisa menahan gelombang laut dan mencegah aberasi.

 

“Ada beberapa titik lokasi penanaman yang dilakukan oleh mahasiswa bersama Balai Taman Nasional hingga pertengahan Agustus nanti,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/8).

 

Menurut Andi Sandi, kegiatan mahasiswa KKN untuk mendukung wisata bahari di Pulau Bunaken dan menjaga keanekaragaman hayati di laut. Keberadaan hutan mangrove dan konservasi terumbu karang mampu mendukung spot wisata snorkeling dan diving di Bunaken.

BACA JUGA  Ribuan Mahasiswa UNS Laksanakan KKN di 351 Desa

 

“Kita ingin menjaga keanekaragaman hayati sekaligus menjaga mata pencaharian masyarakat dari laut. Kita ingin mempertahankan sumber daya dan penghidupan masyarakat,”ujarnya.

 

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat  Rustamaji menuturkan kegiatan konservasi mangrove sebagai upaya untuk kelestarian lingkungan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. “Perubahan iklim bisa mengancam pulau kecil selain aberasi,” katanya.

 

Rustamaji menyebutkan selain di Bunaken, penanaman bibit mangrove juga dilaksanakan di lokasi KKN lainnya seperti di Batam, dan Kupang.

 

“Sekitar 30 persen lokasi kegiatan KKN berada di sekitar wilayah pesisir,” ujarnya.

 

Kepala Balai Taman Nasional Bunaken Faat Rudhianto menerangkan program penanaman bibit mangrove dan pelepasan tukik yang merupakan hasil kerja sama dengan mahasiswa KKN ini sebagai bentuk upaya konservasi berkelanjutan di wilayah Taman Nasional Bunaken.

BACA JUGA  Fakultas Psikologi UGM Bebaskan Biaya UKT untuk Satu Mahasiswa Baru SNBP

 

Ia menyebutkan pihak balai taman nasional secara rutin melakukan patroli telur penyu. Kemudian dilakukan penetasan semi alami dikarenakan apabila  dibiarkan di sarangnya akan rawan dimangsa oleh predator.

 

“Harus diamankan telur dan ditetaskan secara semi alami, lalu dipelihara sampai dilepasliarkan,” katanya.

 

Sedangkan untuk kegiatan penanaman mangrove dilakukan akibat kawasan pesisir pulau Bunaken sudah nampak terbuka karena berkurangnya hutan bakau.

 

“Di sekitar pesisir yang sudah mulai terbuka harus dilakukan pemulihan ekosistem supaya energi air laut tidak terlalu menghantam pantai tidak terjadi aberasi,” paparnya.

Soal keterlibatan mahasiswa KKN PPM di Pulau Bunaken, Rudhianto menyambut baik karena beberapa program kerja mereka mendukung kegiatan konservasi hutan dan terumbu karang di kawasan taman nasional. “Sejak awal sudah banyak melakukan konservasi lewat sosialisasi dan aksi nyata.

 

BACA JUGA  Tingkatkan Kompetensi, UGM Latih30 Juru Sembelih Ayam

Kormanit mahasiswa KKN PPM Bunaken, Prasetio Utomo mengatakan kegiatan pelepasan tukik dan penanaman mangrove merupakan bagian dari 127 program kerja KKN yang mereka laksanakan di Pulau Bunaken.

 

“Kegiatan ini sebagai upaya kita mendukung upaya konservasi untuk mendukung wisata bahari di Pulau Bunaken,” katanya.

 

Selain penanaman mangrove dan konservasi penyu, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak Taman Nasional Bunaken akan melakukan kegiatan transplantasi terumbu.

 

Pihaknya juga memberdayakan warga setempat untuk mampu mengolah sumber bahan makanan seperti pisang, sukun dan ikan untuk diolah menjadi makanan oleh-oleh bagi wisatawan.

 

“Kita ajak mengolah ikan menjadi abon, lalu membuat keripik pisang dan keripik sukun agar menjadi oleh-oleh khas Bunaken,” katanya. (AGT/W-01)

bowo prasetyo

Related Posts

39 Saksi Nomor Urut 3 Tolak Hasil Rekapitulasi PSU

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya, melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemungutan suara ulang di tingkat kecamatan, Senin (21/4/25). Pelaksanaan serentak dilakukan di 39 Kecamatan. Namun para saksi nomor…

Perolehan Zakat Baznas Jawa Tengah Capai Rp36,07 Miliar 

PENERIMAAN zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Penerimaan tersebut mampu mendukung program-program pemerintah provinsi Jawa Tengah. Pada  2022, peneriman zakat mencapai Rp82,6 miliar, pada…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

39 Saksi Nomor Urut 3 Tolak Hasil Rekapitulasi PSU

  • April 22, 2025
39 Saksi Nomor Urut 3 Tolak Hasil Rekapitulasi PSU

Perolehan Zakat Baznas Jawa Tengah Capai Rp36,07 Miliar 

  • April 22, 2025
Perolehan Zakat Baznas Jawa Tengah Capai Rp36,07 Miliar 

Penutupan TPA Terbuka Ada Pergeseran Paradigma Lingkungan

  • April 22, 2025
Penutupan TPA Terbuka Ada Pergeseran Paradigma Lingkungan

Kraton Yogyakarta Tampilkan Uyon-Uyon Hadiluhung dan Bedhaya

  • April 22, 2025
Kraton Yogyakarta Tampilkan Uyon-Uyon Hadiluhung dan Bedhaya