
MENYAMBUT Hari Raya Idul Adha 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung akan menggunakan teknologi digital aplikasi Selamat untuk pelabelan hewan kurban.
“Yaitu penempelan barcode pada hewan yang lolos pemeriksaan kesehatan,” jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh Wilsandi, Senin (12/5).
Masyarakat bisa langsung mengecek riwayat kesehatan hewan kurban melalui aplikasi Selamat. Barcode itu akan langsung terhubung dengan data hasil pemeriksaan. Jadi pembeli yakin bahwa hewan yang mereka beli aman dan layak.
DKPP Kota Bandung akan menurunkan lebih dari 90 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban.
Tim pemeriksa kesehatan hewan adalah anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jawa Barat 1, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Padjadjaran, dan Telkom University.
Operasi ini dijadwalkan mulai 15 Mei mendatang dan melibatkan dokter hewan profesional hingga relawan dari kampus ternama.
“Kami akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah penyembelihan,” jelas Wilsandi.
“Ini langkah penting untuk memastikan hewan yang dikurbankan benar-benar sehat,” lanjutnya.
Tim pemeriksa akan disebar ke seluruh kecamatan di Kota Bandung dan memeriksa kondisi fisik, kebugaran.bSerta memastikan hewan bebas dari penyakit menular.
Sementara itu, Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemkot Bandung tetap memberikan layanan pemotongan secara gratis.
Namun, karena tingginya permintaan, masyarakat dan pedagang harus mendaftar untuk mendapatkan jadwal pemotongan hewan.
Terkait harga hewan kurban, Wilsandi memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan drastis meski pasokan hewan kurban terbatas. Pasokan masih didatangkan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Lampung. (Rava/S-01)