
HUJAN deras yang terus menguyur Kota Bandung Jawa Barat menyebabkan sejumlah wilayah diterjang banjir dan longsor hingga menyebabkan sejumlah ruas jalan dan rumah terendam serta rusak berat. Banjir dipicu meluapnya air dari sejumlah sungai.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Diskar PB Kota Bandung, Dian Minggu (16/3) mengatakan, banjir tersebut melanda, Komplek Graha Indah Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo.
Kemudian di Gang Nangka Suni, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan. Penanganan banjir tersebut, dilakukan Redkar 3 orang, Satpol Bidang Linmas 1 peleton, Bidang PB 1 orang dan Bidang Pencegahan 1 orang.
“Kami juga sediakan karung untuk pembersihan matrial lumpur. Terus ada permohonan pengangkatan matrial lumpur yang dimuat ke dalam karung. Banjir juga terjadi di Jalan Baladewa, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo. Lalu banjir juga terjadi di sekitar di Jalan Pagarsih dan Jalan Astanaanyar, terdampak ada 2 RT akibat luapan sungai Citepus, total 25 rumah yang terdampak banjir,” terang Dian.
Penanganan darurat
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memastikan langkah penanganan darurat bagi warga. Hal itu dikatakannya saat mengunjungi sejumlah titik banjir.
Berdasarkan pemantauan sementara, ratusan rumah terdampak banjir di sejumlah RW di Kelurahan Braga. Selain itu, belasan KK dari RT 4 dan 5 RW 08 Braga harus mengungsi sementara di TK Braga. Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun langsung diterjunkan untuk menyedot air serta membantu relokasi warga.
Sebagai tindak lanjut, Farhan menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) untuk menyediakan air bersih bagi warga terdampak. Sedangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan skrining kesehatan kepada warga guna mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan demam berdarah pasca-banjir.
“Kita harus waspada karena biasanya dua hingga tiga hari setelah banjir, warga bisa mengalami diare. Begitu kemarau tiba di akhir Maret, setelah Lebaran kita siapkan fogging untuk mencegah DBD,” tutur Farhan.
Mitigasi bencana
Farhan juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mitigasi bencana dengan meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengurangi risiko penyakit pasca banjir.
Dan yang tak kalah penting juga berperan aktif dalam menjaga lingkungan, terutama sekitaran aliran Sungai Cikapundung. Selain itu, penting untuk meningkatkan PHBS guna meminimalkan risiko penyakit pasca-banjir. (Rava/N-01)