
HUMAN Metapneumovirus (HMPV) mewabah di Tiongkok saat ini. Apalagi menjelang libur Imlek, HMPV menyebar cepat dan lonjakan kasus cukup signifikan di Tiongkok utara.
Ini mengingatkan peristiwa Covid-19 yang menyebar menjelang Imlek. Saat liburan Imlek, terjadi peningkatan jumlah warga Tiongkok melakukan perjalanan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada.
Masyarakat diminta menjaga kesehatan untuk mencegah risiko penularan virus Human Metapneumovirus ini.
Juru Bicara Kemenkes RI, Widyawati dalam keterangannya menjelaskan bahwa langkah-langkah preventif bisa dilakukan.
Seperti menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum membantu mengurangi risiko tertular.
“Saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia,” kata Widyawati dalam keterangan resmi, Senin (6/1).
“Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” imbaunya.
Pemerintah Indonesia juga terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di Tiongkok dan negara-negara lain.
Langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara.
Termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif agar virus ini tidak masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Human Metapneumovirus belum ada obatnya
Dikutip dari laman Kemenkes, HMPV adalah virus yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Gejalanya mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas.
Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, dan lansia.
Juga berisiko bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.
Hingga saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV.
Bila terkena HMPV, tindakan dilakukan dengan perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup. Tindakan ini efektif dalam membantu meringankan gejala.
Masyarakat bila memiliki gejala infeksi saluran pernapasan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan. (*/S-01)