
DAERAH Istimewa Yogyakarta pada Desember 2024 mengalami inflasi (yoy) sebesar 1,28 % dan inflas (y-to-d) sebesar 1,28%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta, Herum Fajarwati mengatakan komoditas memberi andil dalam inflasi Desember 2024 adalah cabai merah, telur ayam ras, tomat, bahan bakar rumah tangga dan bawang merah.
“Namun inflasi tertahan oleh komoditas ayam ras, nangka muda, kentang dan angkutan udara,” kata Herum Fajarwati kepada wartawan, Kamis (2/1).
Berdasar kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi 1,35% atau memberikan andil inflasi 0,36%,
Kemudian pakaian dan alas kaki mengalami inflasi 0,16% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,01%.
Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi 0,23% atau memberikan andil inflasi sebesar 0,04%.
Dan perlengkapan, pralatan, pemeliharaan rutin rumahtangga mengalami inflasi0,13% atau memberikan andil sebesar 0,01% terhadap inflasi umum.
Sebelumnya Nilai Tukar Petani (NTP) di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Desember 2024 meningkat sebesar 0,89 persen dibanding bulan sebelumnya, November.
Artinya, pada Desember 2024, nilai tukar petani sebesar 104,41 dibanding bulan sebelumnya, 103,49.
Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta Herum Fajarwati menjelaskan NTP subsektor tanaman pangan sebesar 101,66, dan subsektor hortikultura 124,46.
Kemudian subsektor tanaman perkebunan rakyat 116,82, subsektor peternakan 101,55, dan subsektor perikanan 88,65.
“Kenaikan indeks NTP gabungan pada bulan ini dipengaruhi oleh naiknya tiga subsektor,” kata Kepala BPS Yogyakarta, Herum Fajarwati. (AGT/S-01)