
DALAM rangka menyambut pergantian tahun, KAI Wisata menggelar rangkaian acara bertajuk ‘Lawang Sewu: Romantic Moment of The Year’ di Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah. Acara dirancang khusus untuk menghidupkan nuansa sejarah dan budaya, serta memadukan hiburan dan kuliner
Lebih dari 3.000 pengunjung tercatat telah memadati Lawang Sewu, menjadikannya salah satu pusat perayaan Tahun Baru yang paling meriah di Semarang.
Para pengunjung juga dimanjakan dengan kehadiran berbagai stan kuliner UMKM lokal yang menyajikan beragam hidangan, mulai dari makanan tradisional khas Semarang hingga jajanan kekinian.
Kehadiran kuliner ini memberikan warna tersendiri bagi pengunjung, menciptakan suasana yang hangat dan menggugah selera, sembari menunggu berbagai acara yang telah disiapkan.
Konsep outdoor
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah ‘Nonton Bareng Film Klasik’. Pengunjung dapat menikmati film-film jadul yang membawa nostalgia, diputar di area samping Lawang Sewu dengan konsep outdoor.
Suasana santai semakin terasa dengan penggunaan bean bag yang telah disediakan, menciptakan pengalaman unik yang ramah untuk semua kalangan.
Direktur Operasi KAI Wisata, Wawan Ariyanto, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat. “KAI Wisata sangat senang dapat menghadirkan rangkaian acara ini sebagai bagian dari apresiasi kami terhadap masyarakat. Lawang Sewu tidak hanya menjadi destinasi wisata heritage, tetapi juga tempat yang mampu menyatukan sejarah, budaya, dan hiburan dalam satu momen istimewa seperti pergantian tahun.”
KAI Wisata mencatat perbedaan jumlah pengunjung tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, malam pergantian tahun jatuh pada akhir pekan, sementara tahun ini bertepatan dengan hari kerja.
Ikon pariwisata
Meski begitu, antusiasme tetap tinggi, terutama karena momentum libur sekolah dan keberagaman acara yang disajikan. Melalui acara ini, KAI Wisata berharap Lawang Sewu terus menjadi ikon pariwisata nasional yang mendunia.
“Kami berharap Lawang Sewu tetap menjadi destinasi favorit masyarakat, sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian lokal dengan melibatkan UMKM.
Semangat pelestarian dan inovasi akan terus kami jaga agar Lawang Sewu tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi ruang kebersamaan dan inspirasi,” tutup Wawan Ariyanto. (Htm/N-01)