
SAMPAH menumpuk hingga ribuan kubik hampir setinggi 4 meter di TPS Pasar Caringin, Kota Bandung, Jawa Barat sangat mengganggu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pengelola TPS Pasar Caringin bertanggungjawab atas menggunungnya sampah.
Ribuan kubik sampah sampai hari ini belum diangkut mobil pengangkut sampah untuk dibawa ke ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti.
Kondisi ini sebenarnya sudah lama terjadi dan belum ada tindakan nyata dari pengelola TPS Pasar Caringin.
“Saya meminta pengelola Pasar Caringin bertanggungjawab atas tumpukan sampah yang sudah menggunung di TPS Pasar Caringin,” tegas Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Rabu (18/12).
“Apalagi pemprov sudah memberikan keringanan dengan menambah 2 rit untuk pengangkutan sampah dari TPS Pasar Caringin ke TPPAS Sarimukti,” lanjutnya.
Menurut Bey, TPS Pasar Caringin memiliki pengelola. Solusi cepatnya di TPPAS Sarimukti itu kini sudah 214 rit total wilayah Bandung Raya.
Pemprov memberikan tambahan untuk Kota Bandung, sebanyak 2 rit khusus untuk Pasar Caringin. Tadinya sudah 3 rit dan ditambah 2 rit, jadi total kini ada 5 rit.
Sampah yang dihasilkan di Pasar Caringin dalam satu hari mencapai 48 ton. Sampah-sampah tersebut diangkut ke Sarimukti sebanyak 5 rit atau sekitar 30 ton dan ada selisih 18 ton.
“Kami minta pengusaha, pedagang sayur, dilibatkan juga, jangan hanya dibebankan kepada pemerintah,” ujarnya.
Bey menambahkan, sampah yang dihasilkan di Pasar Caringin biasanya berupa sayuran yang sudah tidak layak jual.
Sebaiknya, sampah-sampah organik seperti sayuran dibawa atau dijadikan pakan ternak di Ciwidey atau Pangalengan untuk pakan ternak.
“Jadi kami berharap pengelola Pasar Caringin, pedagang membantu bersama supaya sampah tidak asal buang, tapi dimanfaatkan lagi,” tegasnya.
Selain itu kepada pemilik usaha rumah makan restoran juga ikut mengelola sampahnya, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Sampah di TPS Caringin dikelola swasta
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi membenarkan bahwa Pasar Caringin dikelola oleh swasta dan bukan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Jadi Pemkot Bandung tidak bertanggungjawab atas penumpukan sampah yang ada di Pasar Caringin tersebut.
“Penumpukan sampah di Pasar Caringin merupakan tanggungjawab dari pengelola, sehingga kami tidak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan masalah sampah ini,” jelas Dudy.
Adanya tumpukan sampah yang ketinggiannya sudah mencapai 3 hingga 4 meter membuat kebanyakan pedagang tidak nyaman lagi berdagang.
Bahkan sudah ada kios yang tutup, terutama kios yang ada di depan TPS Pasar Caringin.
Junaidi, pedagang di Pasar Caringin mengakui terganggung dengab tumpukan sampah tersebut . Para pembeli enggan berlama-lama belanja di pasar karena bau sampah.
Apalagi saat musim hujan kondisi pasar menjadi becek membuat pedagang dan pembeli semakin tidak nyaman. (Rava/S-01)







