PULUHAN mahasiswa dan dosen Universitas Islam Indonesia, Senin siang menggelar aksi di kampusnya di Jalan Kaliurang KM-14, Sleman. Dalam aksi itu Wakil Rektor UII, Rohidin menyampaikan ucapan bela sungkawa atas wafatnya demokrasi Indonesia akibat pembunuhan yang dilakukan oleh elite politik Indonesia sendiri.
Sebenarnya, katanya, perusakan terhadap demokrasi di Indonesia ini sudah berjalan cukup lama, namun yang paling menonjol pada masa mendekati Pilpres dan berlangsung terus hingga terakhir upaya pembangkangan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi.
Dikatakan, elite politik sekarang ini menunjukkan jati dirinya yang nir-etika dan abai hukum. “Statusnya sebagai negara hukum tidak dihiraukan, yang mereka lakukan adalah berdasar kekuasaan semata,” kata Rohidin.
Bahkan, ujarnya, elite politik yang sekarang ini tidak mempunyai adab dalam menjalankan pengelolaan negara.
“Dengan meninggalkan pemerintahan yang berdasarkan hukum dan menerapkan dengan dasar kekuasaan dan kekeluargaan,” katanya.
Dengan kekuasaan dan kekeluargaan, jelasnya, elite politik mempertontonkan bagaimana mereka menjarah kekayaan alam Indonesia. Dalam aksi itu, salah satu mahasiswa kemudian membacakan puisi Wiji Thukul yang bertutur tentang pembungkaman. (AGT/N-01)