MANTAN Gubernur Jawa Barat Raden Nana Nuriana meninggal dunia, Kamis (11/7) pukul 04.55 dinihari ini di Bandung, Jawa Barat. Nana Nuriana dikenal sebagai penggagas pemindahan ibukota Jawa Barat, dan pembentukan Provinsi Banten.
Pemerintah Kota Bandung menyampaikan ucapan turut berduka atas wafatnya mantan Gubernur Jabar dua periode itu.
“Atas nama Pemkot Bandung dan pribadi, saya turut berduka atas wafatnya mantan Gubernur Jabar, R Nana Nuriana. Semoga Allah menerima segala amal ibadah almarhum,” kata Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, Kamis (11/7).
Nuriana lahir di Sumedang, 17 April 1938. Ia menjadi Gubernur Jabar dua periode yakni 1993−1998 dan 1998−2003.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Nuriana pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi tahun 1991-1993.
Almarhum adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI. Ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962.
Nuriana merupakan ayah dari Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Hani Nurrosjani.
Selama menjabat gubernur, Nana Nuriana dikenal sebagai sosok yang pendiam dan terkesan low profile. Pada saat Presiden Soeharto mempersiapkan Kawasan Jonggol sebagai lokasi Ibukota Indonesia baru, dia membentuk tim khusus dan turut membantu pembebasan lahan untuk mendukung gagasan tersebut.
Pemindahan Ibukota Jawa Barat
Pada tahun 1997, Nana memohon dukungan kepada DPRD Jabar dalam mengajukan wilayah selatan untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat yang baru.
Wilayah selatan yang dimaksud adalahpenyangga kawasan calon ibu kota Indonesia baru di Jonggol untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsiyang baru. Tepatnya di Cikalongkulon, Cianjur serta sebagian desa di Jonggol selatan.
Alasan pemindahan ibukota baru Jabar cukup beragam. Dimulai dari tuntutan warga Banten yang mengeluh jauhnya ibu kota Jabar dari wilayah mereka. Saat itu Banten masih masuk wilayah Provinsi Jawa Barat.
Selain itu lokasi kantor-kantor pemerintah provinsi yang terpisah-pisah. Akan tetapi, hingga akhir jabatannya pemindahan tersebut tidak terlaksana.
Pasca reformasi, Nana menjadi tokoh penting dalam pembentukan Provinsi Banten, serta berperan besar dalam peningkatan status kota administrasi di Jabar. Nuriana pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari pemerintah pada 7 Agustus 1995.
Sebelum dimakamkan, almarhum disemayamkan di rumah duka di Komplek Parahyangan Ciwaruga, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jabar. (Rava/S-01)