ADA yang berbeda pelataran Vihara Dhanagun yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat hari itu. Jika biasanya suasananya hening dan tenang, pada Rabu (27/3) malam, vihara nampak begitu begitu ramai. Padahal hari itu bukan hari besar atau hari raya.
Suasana ceria penuh tawa dan canda dari anak-anak nampak memecah keheningan vihara. Mereka adalah anak-anak yatim piatu dan kaum duafa yang berasal dari berbagai daerah dari enam kecamatan yang ada di Kota Bogor yang berjumlah sekitar 400 anak. Ada juga sekitar 200 orang pendamping sehingga secara keseluruhan malam itu diikuti sekitar 800 orang.
Mereka tertib mengikuti arahan panitia yang berasal dari berbagai elemen masyarakat. Tua muda dari berbagai ras dan berlatar belakang agama berbeda. Termasuk para nonis-nonis yang dengan ramahnya melayani.
Mereka menyajikan hidangan untuk santap buka bersama. Sebelumnya disediakan takjil. Kemudian mereka buka bersama dengan cara lesehan dengan menu liwetan dan beragam lauk yang disajikan dengan alas daun pisang.
Acara buka bersama itu memang sengaja digelar Yayasan Vihara Dhanagun. Acara itu rutin digelar setiap Ramadan yang bekerja sama dengan Persatuan Gerak Badan (PGB) Peduli, Bogor Sahabats (Bobats), dan Badan Sosial Lintas Agama (Basolia).
Sebelumnya dilakukan berbagai kegiatan seperti penampilan kesenian hadroh, tausiah kultum. Masih di tempat yang sama. Setelah buka puasa bersama kegiatan dilanjutkan dengan salat maghrib berjamaah dan kegiatan berbagi kasih berupa pemberian paket dan santunan.
Ketua Panitia, Hettyana Yasin Raharja menjelaskan, kegiatan buka puasa bersama di Vihara Dhanagun itu diharapkan menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan, dan, menjaga kesatuan, meningkatkan kebersaman antar umat beragama di Kota Bogor.
“Tahun ini jumlahnya lebih banyak, lebih dari 400 anak yatim dan lebih dari 200 pendamping,” kata Hettyana.
Kegiatan itu sudah berlangsung sejak 2015. Dalam setiap Ramadan setidaknya ada dua kegiatan buka bersama dan berbagi.
Seperti Ramadan tahun ini, ada bukber bersama anak yatim piatu dan dhuafa dan bukber dan berbagi bersama penyandang disabilitas.
Rencananya pada Minggu (31/4) memdatang, giliran para penyandang disabilitas yang akan diundang.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan ada pesan yang kuat dari sini. Pesan itu adalah edukasi sejak dini tentang toleransi.
Anak-anak yang hadir saat ini melihat bagaimana pimpinanya, tokoh-tokohnya, walaupun berbeda-beda latar belakang nya, tapi beramal di sini untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.
“Anak-anak ini terbiasa melihat perbedaan. Nah itu nilai yang mahal dan pesan yang kuat dari sini.”
“Ini akan dirasakan. Mereka melihat bagaimana umat Islam dan berbagai agama lainnya bersama, berbagi di tempat ibadah Vihara Dhanagun ini,”ungkapnya.
Tradisi yang sangat jarang ini, lanjutnya, hampir 10 tahun dilakukan secara konsisten oleh Yayasan Dhanagun.
Berbagi menyantuni anak yatim dari pengurus Vihara Dhanagun, kemudian kita berbuka puasa bersama. Ini tradisi yang harus dijaga, karena begitu luar biasa dan menginspirasi.
“Saya agak sulit melihat padanya di kota-kota lain. Ini contoh rumah ibadah yang terbuka untuk semua. Bukan hanya warga dan komunitas tapi bersama Forkopimda, Danrem, Dandim, Danlanud, Kapolres, ini bersatu semua di sini, jadi ini simbol kebersamaan, yang luar biasa,” tutur Bima.
Dia berterima kasih kepada pengurus Vihara Dhanagun, yang konsisten melakukan kegiatan sosial. Bukan hanya kegiatan momentum buka bersama saja, menyantuni anak yatim saja, tapi ada fasilitas kesehatan setiap hari yang dibuka untuk kaum dhuafa, apa pun agama mereka. (DD/N-1)