SEBAGAI wujud kepedulian mereka terhadap lingkungan dan sekaligus kampanye untuk pelestarian lingkungan, Universitas Sebelas Maret ( UNS) Surakarta menggelontorkan 1000 liter ekoenzim ke dalam Danau UNS.
Kegiatan penjernihan lingkungan air dari polutan itu, dilaksanakan bersamaan dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 pada Rabu (5/6).
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang dirayakan sivitas akademika UNS ini mengusung tema :Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan’. Penuangan ekoenzim ini bagian dari upaya penuntasan krisis iklim, terutama yang terkait dengan bidang air.
” Sangat penting memperbaiki siklus air dan pengelolaan kualitas air, baik itu air permukaan maupun air tanah dengan menggunakan cairan ekoenzim,” ungkap Ketua Panitia Peringatan Hari Lingkungan Hidip Sedunia 2024 di UNS, Prof.Dr Pranowo.
Menurut dia ,upaya pembersihan danau kali ini sangat relevan dengan tema yang diangkat. UNS konsisten menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Langkah ini, lanjut dia, dapat memberikan dampak global dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Konsep pembangunan berkelanjutan implikasinya bertanggung jawab kepada generasi berikutnya, dapat ikut memanfaatkan sumber daya alam yang ada saat ini.
Ketua Dewan Profesor UNS, Prof.Dr Suranto ikut menegaskan, penjernihan Danau UNS dengan ekoenzim diyakini dapat menginspirasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik dan manfaat ekoenzim bagi lingkungan.
Pada saat sama, Tim peneliti dan mahasiswa UNS melakukan demonstrasi pembuatan ekoenzim dari limbah organik yang dikumpulkan dari kantin dan rumah tangga sekitar kampus. Produk ekoenzim kemudian siap diaplikasikan ke dalam Danau UNS dengan harapan dapat meningkatkan kualitas air dan mengurangi bau tak sedap dan pencemaran lainnya.
Selain penjernihan danau, sivitas akademika UNS melakukan edukasi pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di TPA Putri Cempo, Surakarta.
“Kami ingin memperlihatkan bahwa pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan hidup bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Dengan edukasi dan inovasi, kita bisa membuat perubahan besar bagi lingkungan,” pungkas Prof. Pranoto di Pelataran Danau UNS. (WID/N-01)