Tahapan Hari Raya Nyepi Perlu Diketahui Publik

HARI Raya Nyepi tidak hanya berlangsung dalam satu hari, tetapi memiliki rangkaian upacara  atau tahapan yang dilakukan sebelum dan sesudahnya. Berikut adalah tahapan Hari Raya Nyepi selengkapnya:

1. Melasti (2-3 hari sebelum Nyepi)

Melasti adalah ritual penyucian diri dan benda-benda sakral ke laut, danau, atau sumber air lainnya. Umat Hindu membawa pratima (arca atau simbol dewa) dari pura ke pantai untuk dibersihkan. Makna Melasti adalah menyucikan diri dari hal-hal negatif sebelum memasuki Tahun Baru Saka.

2. Tawur Kesanga (Sehari sebelum Nyepi)

Tawur Kesanga adalah upacara yang bertujuan untuk menetralisir kekuatan negatif agar keseimbangan alam tetap terjaga.

  • Upacara Pecaruan – Dilaksanakan di persimpangan jalan atau halaman rumah dengan memberikan sesajen.
  • Pawai Ogoh-Ogoh – Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang melambangkan sifat buruk atau Bhuta Kala. Setelah diarak keliling desa, ogoh-ogoh biasanya dibakar sebagai simbol pembersihan diri dari sifat negatif.
BACA JUGA  Ruangan Logistik Kantor BPBD Bali Terbakar

3. Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka – Keheningan Total)

Pada hari ini, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu:

  1. Amati Geni – Tidak menyalakan api atau listrik.
  2. Amati Karya – Tidak bekerja atau melakukan aktivitas fisik.
  3. Amati Lelungan – Tidak bepergian ke mana-mana.
  4. Amati Lelanguan – Tidak bersenang-senang atau melakukan hiburan.

Seluruh Bali menjadi sunyi total, bahkan bandara dan pelabuhan ditutup selama 24 jam.

4. Ngembak Geni (Sehari setelah Nyepi)

Ngembak Geni adalah hari di mana umat Hindu kembali menjalani aktivitas seperti biasa, tetapi dengan hati yang lebih bersih dan damai. Pada hari ini, umat Hindu juga melakukan Dharma Shanti, yaitu saling memaafkan dengan keluarga, tetangga, dan kerabat.

BACA JUGA  Masyarakat Khawatir Pembangunan Bandara di Bali Utara Ganggu Pariwisata

5. Omed-Omedan (Tradisi di Bali, khususnya di Sesetan, Denpasar)

Omed-Omedan adalah tradisi unik di mana para pemuda dan pemudi saling berciuman dan disiram air oleh warga. Ritual ini dipercaya dapat membawa keberuntungan dan menghindari kesialan di tahun yang baru.

Tahapan Hari Raya  Nyepi ini mencerminkan filosofi keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

55.854 Kendaraan Masuk DIY dan 47.023 Kendaraan Keluar

BERDASARKAN data yang dihimpun dari traffic counting di Smart Province DIY menunjukkan bahwa kendaraan yang masuk DI Yogyakarta mencapai 55.854 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang keluar 47.023. Kabid Humas Polda DIY…

Libur Lebaran, Borobudur dan Prambanan Diserbu Wisatawan

SELAMA periode Senin (31/3) hingga Minggu (6/4), Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko dikunjungi 182.219 orang. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Mengintip Bakdan Sapi, Tradisi Unik di Mlambong Lereng Merapi

  • April 7, 2025
Mengintip Bakdan Sapi, Tradisi Unik di Mlambong Lereng Merapi

Dapat Hibah Aset TNI, Pemkot Solo Siap Bangun Kolam Retensi

  • April 7, 2025
Dapat Hibah Aset TNI, Pemkot Solo Siap Bangun Kolam Retensi

Sragen Yakin Pertahanan Posisi 2 Lumbung Pangan di Jateng

  • April 7, 2025
Sragen Yakin Pertahanan Posisi 2 Lumbung Pangan di Jateng

Kapolda DIY Tinjau Pembangunan Dapur MBG di Asrama Brimob

  • April 7, 2025
Kapolda DIY Tinjau Pembangunan Dapur MBG di Asrama Brimob