KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Barat tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Saat ini pihaknya bersama aparat lain dan para relawan masih terus melakukan pencarian korban.
Menurut Suharyanto para korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.
“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Suharyanto dalam rilis BNPB, Selasa (14/5).
Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, imbuh dia, pemerintah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak.
“Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan,” ujar Suharyanto.
Hingga Senin (13/5) sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Meskipun ada tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, kepala BNPB menegaskan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.
Seusai rapat koordinasi yang digelar Senin (13/5), Suharyanto mengatakan BNPB menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp3,2 miliar. Selain itu, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.
Pada kunjungan kerja hari kedua, Selasa (14/5) kepala BNPB akan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor. Adapun lokasi tinjauan antara lain di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. (*)