SEORANG siswa berinisial ES, 15 siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya dipaksa bersujud dan menggonggong oleh wali murid dari sekolah lain bernama Ivan Sugianto.
Orang tua ES, Ira Maria mengaku tidak terima dan bisa meminta keadilan. Namun sampai sekarang orang tua ES belum melaporkan peristiwa itu ke polisi.
Mereka takut dengan sosok pelaku Ivan Sugianto yang dikenal sebagai pengusaha tempat hiburan malam.
“Kami ingin keadilan untuk anak kami. Perbuatan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata Ira Maria, ibu ES, Selasa (12/11).
Menurut Ira, dia dan suaminya hanya pasrah dan tidak berani melawan saat ES disuruh Ivan Sugianto bersujud dan menggonggong. Sebab saat itu pelaku membawa sejumlah orang yang diduga preman.
Aksi preman Ivan Sugianto meminta ES sujud dan menggonggong itu viral. Saat itu Ivan datang ke SMA Kristen Gloria 2 Surabaya setelah mendapat aduan anaknya EMS, siswa SMA Cita Hati Surabaya.
EMS mengadu ke bapaknya setelah rambutnya dikatakan seperti pudel oleh ES. Itu terjadi saat ada pertandingan basket antara kedua SMA swasta tersebut.
Ivan Sugianto yang marah mendengar pengaduan anaknya, kemudian mendatangi SMA Kristen Gloria 2 bersama sejumlah orang.
Dia mencari ES dan memaksanya bersujud serta menggonggong di hadapan kedua orang tuanya dan banyak orang lain.
Sejumlah wali murid berusaha melerai tapi tidak digubris pelaku yang dilindungi sejumlah rekannya.
Anak dipaksa sujud dan menggonggong
Ira mengaku, anaknya terpaksa menuruti keinginan pelaku karena takut dengan mereka. Bahkan paksaan meminta maaf dengan bersujud dan menggonggong ini dilakukan dua kali oleh anaknya.
Kejadian serupa juga terjadi di dalam ruangan sekolah saat dilakukan mediasi.
“Anak saya hanya bercanda, tapi dia diintimidasi seperti itu. Dia trauma dan takut,” kata Ira Maria.
Saat kejadian itu, suami Ira sebenarnya sudah meminta maaf pada Ivan, dan meminta anaknya tidak menuruti permintaan Ivan.
Namun saat itu Ivan dengan sejumlah orang temannya memprovokasi, hingga membuat ayah ES tidak bisa berbuat apa-apa.
Dalam video yang viral juga terlihat ada sekuriti sekolah yang datang melerai namun tidak digubris.
Sekuriti tersebut tegas berani mengatakan agar tidak berbuat onar di lingkungan sekolah.
Pihak SMA Kristen Gloria 2 Surabaya telah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Surabaya sebagai aduan masyarakat.
Sekolah juga memberikan sanksi kepada ES berupa surat peringatan pertama dan skorsing tiga hari karena membully rambut EMS seperti pudel.
“Kami sudah melakukan mediasi antara kedua anak dan orang tua mereka. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke polisi,” kata konsultan hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke. (OTW/S-01)