PSS SLEMAN mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan target meraih nilai utuh dalam laga pekan kedelapan BRI Liga 1-2024/2025.
Dalam laga yang akan diselenggarakan Minggu (20/10) itu PSS akan menghadapi tuan rumah PR Barito Putera di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Laga yang bakal berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul ini dinilai penting bagi PSS untuk bisa naik di papan klasemen.
Pelatih fisik PSS, Caique Muller menekankan dalam persiapan menghadapi PS Barito Putera ini latihan dirancang khusus untuk meningkatkan intensitas permainan tim.
Tterutama dalam aspek permainan cepat dan eksplosif.
“Kami mengurangi volume latihan dan memilih jenis latihan yang lebih eksplosif,” ungkapnya di lapangan Pakembinangun, Sleman, Jumat (18/10).
Pendekatan ini juga melibatkan pemangkasan volume latihan, durasi latihan dikurangi namun intensitasnya di tingkatkan.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar pemain tetap segar dan dalam kondisi puncak menjelang pertandingan, tanpa mengorbankan aspek kebugaran fisik.
“Kami ingin pemain kami tampil lebih cepat dan bertenaga di lapangan,” harap Caique Muller.
“Hal ini bertujuan agar mereka bisa memaksimalkan setiap peluang dan menghadapi tantangan dengan lebih efektif,” terangnya
PSS Sleman Latihan Eksplosif
Latihan eksplosif ini menjadi bagian dari strategi jangka pendek tim, dengan tujuan untuk mencapai hasil maksimal di pertandingan yang akan datang.
Fokus pada intensitas permainan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan, membantu PSS tampil lebih agresif dan dinamis serta memenangkan pertandingan.
Pelatih fisik PSS asal Brasil Caique Muller mengungkapkan antusiasmenya menerima tawaran bergabung dengan PSS.
“Saya sangat senang ketika mendapat tawaran dari Coach Mazola untuk bergabung dengannya di tim kepalatihan PSS,” kata Caique Muller
“Saya menerimanya karena saya yakin bisa membawa PSS keluar dari situasi sekarang ini, seperti yang Coach Mazola yakini juga,” lanjutnya.
Caique memastikan bahwa pendekatan yang diambil dilakukan secara bertahap untuk memastikan transisi berjalan lancar.
Dan pemain dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut secara optimal.
“Pekerjaan yang saya lakukan benar-benar berbeda dari yang sebelumnya. Saya menerapkan cara kerja baru secara perlahan serta tidak melakukan perubahan semuanya secara drastis,” ujarnya.
“Jadi sangat penting mengontrol perubahan ini dengan baik agar para pemain terbiasa dengan cara terbaik,” urainya.
Pelatih fisik berusia 31 tahun tersebut membagikan pandangannya mengenai kondisi fisik para penggawa Super Elang Jawa setelah beberapa hari menjalani latihan intensif.
Ia menjelaskan evaluasi fisik secara menyeluruh masih belum mungkin dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Untuk saat ini, saya masih belum memiliki waktu untuk mengevaluasi kebugaran fisik para pemain melalui tes fisik secara khusus,” ungkapnya.
Sebab saat ini sudah mendekati pertandingan berikutnya. Ia sudah merencanakan untuk melakukan evaluasi ini pada jeda internasional berikutnya di bulan November. (AGT/S-01)